Rebutan Masker di China Sudah Taraf Melelahkan, Sampai Berburu ke Indonesia

Masker itu akan dia kirim ke pekerja medis profesional perawatan kesehatan dan pekerja garis depan pembasmian wabah virus corona di China.

Editor: Nani Rachmaini
(Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona dan masker. Warga China Sampai Berburu Masker ke Indonesia 

“Saat ini, kami memiliki 20-lebih orang di pabrik, bekerja 24 jam. Kami menawarkan mereka empat kali lipat upah mereka per hari, "kata Cao kepada Reuters. "Kami menargetkan untuk meningkatkan produksi pada 27 Januari dan berada pada kapasitas penuh pada 1 Februari, ketika kami memiliki hampir 200 pekerja."

Pabrikan lain, CMmask, di kota Jiande, China timur, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka menawarkan upah pekerja tiga kali lipat jika para pekerja mau kembali sebelum masa libur usai.

“Pabrik kami kehabisan stok sekarang, tetapi kami telah memperpanjang jam kerja kami empat jam menjadi 8 pagi sampai jam 9 malam,” kata Hu Qinghui, wakil manajer umum CMmask.

Perusahaan AS, 3M dan Honeywell International mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka akan melakukan segala upaya untuk memastikan pasokan masker terus menerus selama liburan dan bahwa toko resmi mereka tidak akan menaikkan harga.

Kementerian industri China pada hari Rabu meluncurkan "upaya koordinasi darurat", meminta pemerintah setempat untuk bekerja dengan pabrik-pabrik masker "untuk mengatasi kesulitan tenaga kerja selama Festival Musim Semi, mempercepat produksi dan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan pasokan ke pasar." Demikian laporan media pemerintah China.

VIDEO: KPI Hentikan Acara Hotman Paris, Ini Sebabnya

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:

.

Berita ini sudah tayang di kontan berjudul Masker jadi barang langka di Tiongkok, warga China hunting dan borong dari Indonesia

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved