Berita Jambi
Permintaan Masker di Sejumlah Apotek di Kota Jambi Meningkat, Diduga Isu Virus Corona
Permintaan Masker di Sejumlah Apotek di Kota Jambi Meningkat, Diduga Isu Virus Corona
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Deni Satria Budi
Permintaan Masker di Sejumlah Apotek di Kota Jambi Meningkat, Diduga Isu Virus Corona
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Hasbi Sabirin
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Persediaan masker di tiga apotek besar di Kota Jambi, rerata kehabisan stok, karena diduga ada pembeli dalam skala besar akan di distribusikan keluar daerah dan luar negeri.
Pantauan Tribunjambi.com Senin (17/2/2020) ketiga apotek besar ini saat di minta keterangan rata rata kerkomentar sama. Persediaan maskernya tidak ada dan tidak pernah dikirim oleh distributor.
Berkembangnya isu Virus Corona membuat apotek di Kota Jambi kewalahan melanyani permintaan masker tersebut.
Wahyu, petugas apotek di kawasan Jalan Kelonel Abunjani, Kota Jambi mengatakan, sudah hampir dua bulan tidak ada stok masker.
Terpisah, Dira petugas apotek masih dikawasan yang sama juga mengatakan hal senada. Semenjak ada isu Virus Corona, penjualan masker di apoteknya meningkat.
• Rebutan Masker di China Sudah Taraf Melelahkan, Sampai Berburu ke Indonesia
• UPDATE 1.666 Meninggal karena Corona, WHO Puji Langkah China, Terawan Salahkan Pemborong masker
• LAGI Viral Hilangkan Tahi Lalat Pakai Sabun Colek, Seperti Ini Respon Tasya Farasya dan Ahli Kulit
Bahkan lebih meningkat dibanding musim asap waktu lalu. Menurutnya, semenjak isu Virus Corona ini, 10 kotak habis terjual dalam hitungan jam.
"Sekarang rata-rata semua apotek di Jambi sudah kehabisan stok masker, karena distribusi kita terbatas, permintaannya meningkat," sebut Dira.
Sementara itu Siska, petugas apotek KDA mengatakan, stok masker di tempatnya juga habis. Diakuinya, sejak Virus Corona mulai berkembang, pelanggan membeli masker dalam sekala besar, berkota kotak, diduga akan di kirim ke Batam, Singapura lalu ke China.
"Kemarin ada pembeli dalam sekala besar empat sampai lima dus, mengatakan akan dikirim lagi ke luar dan bagi-bagi," kata Siska.
"Semula kita jual perkotak Rp 25 ribu, semenjak isu ini berkembang, kita jual Rp 50 ribu perkotak. Itu pun cepat habis, "jelasnya.
Menurut Dila, jika masyarakat Jambi butuh masker, maka pihaknya tidak bisa memenuhi permintaan tersebut. Ataupun ada persediaannya tidak banyak seperti di minimarket yang dijual secara eceran.
Kebutuhan masker untuk masyarakat Kota Jambi terus saja meningkat, sementara persediaan dan pendistribusian tidak maksimal. Sehingga apotek-apotek di Kota Jambi kewalahan.
Permintaan Masker di Sejumlah Apotek di Kota Jambi Meningkat, Diduga Isu Virus Corona (Tribunjambi.com/Hasbi Sabirin)