Dua Siswi SD di Parapat Dilecehkan Adik Ayahnya dan Disertai Kekerasan Fisik, Korban Cerita ke Guru

Seorang pelajar SMA berinisial AS (16) dilaporkan telah melakukan pelecehan seksual kepada dua orang keponakannya, di Parapat, Kabupaten Simalungun

Editor: Suang Sitanggang
Kompas.com
Ilustrasi kekerasan terhadap anak 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pelajar SMA berinisial AS (16) dilaporkan telah melakukan pelecehan seksual kepada dua orang keponakannya, di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Keponakan AS, sebut saja Bunga dan Melati, masih duduk di bangku sekolah dasar.

Selain melakukan pelecehan seksual, pelaku juga melakukan kekerasan fisik kepada gadis kecil itu.

AS merupakan adik kandung dari ayah kedua korban.

Kasus ini terungkap setelah korban mengungkapkan kekerasan yang mereka alami kepada gurunya, Selasa (11/2/2020).

Janda dan Berondong Kabur Dikejar Warga Bungo, Awalnya Enak di Area Kemah lalu Kaget Posisi

VIDEO : BREAKING NEWS: China Umumkan 6.723 Pasien Virus Corona Sembuh

Begini Pesan Shin Tae-yong Kepada Pemain Timnas Indonesia Jika Ingin Juara!

VIDEO: Viral Detik-detik Polisi Gendong Penumpang Bus Transjakarta yang Kena Serangan Jantung

Kepala Sekolah tempat anak itu menimba ilmu menyebutkan, guru curiga melihat adanya perubahan sikap dari dua gadis kecil itu.

kepala sekolah akhirnya mencoba mendekati mereka.

Ia keget melihat adanya bekas luka memar di wajah kedua korban.

“Mereka cerita kalau luka itu akibat dibenturkan pelaku yang ternyata uda (adik dari ayah) kandung mereka," kata kepala sekolah, Jumat (14/2/2020).

Tak sampai di situ, ungkapnya, pelaku juga mencocolkan cabe rawit ke luka korban.

Selain melakukan kekerasan fisik, terangnya, AS melakukan tindakan asusila.

Pelaku AS juga mengancam kedua keponakannya itu bila tidak mau menuruti kemauan pelaku.

“Jika korban tidak mau atau nangis, keduanya dicubit dan dipukuli," kata kepala sekolah, berdasarkan keterangan muridnya itu.

Ia mengatakan perbuatan pelaku sangat tidak manusiawi.

"Saya langsung melaporkan peristiwa ini ke Polsek Parapat,” ujarnya.

Orangtua pelaku, PS (58), yang juga kakek dari kedua korban, turut mengadukan kejadian ini ke polisi.

“Ini ujian terberat dalam hidup saya. Saya harus mengadukan anak saya sendiri, dan kedua cucu saya menjadi korbannya," ungkapnya.

Tapi demi keadilan bagi kedua cucu saya, ungkapnya, ia harus siap untuk mengadukan anaknya sendiri.

"Saya harus mengadukan anak bungsuku ini,” ujarnya.

PS mengungkapkan anaknya itu baru pindah dari Kota Medan.

Ia pun mengaku terkejut anaknya bisa melakukan tindakan kejam kepada dua gadis kecil itu.

“Sehari-hari saya tidak melihat ada yang janggal," ungkapnya.

Ia menyebut AS selalu rajin mengajari kedua keponakannya.

"Saya tidak menyangka akan terjadi peristiwa seperti ini,” katanya.

Polisi sudah meringkus AS dari sekolahnya.

AS hanya bisa diam saat digiring ke Unit PPA Polres Simalungun.

Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Muhammad Agustiawan mengungkapkan sudah menerima laporan dari PS dan guru terkait kejadian ini.

Agustiawan mengatakan tindakan ini dilakukan saat rumah dalam keadaan sepi.

Pelaku juga mengancam korban supaya tidak menceritakan kejadian ini ke orangtua dan kakeknya.

Tindakan asusila ini, terangnya, telah dilakukan pelaku secara berulang kepada kedua korban.

"Kita mendalami kasus tersebut dan ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)," pungkasnya. (*)

 Janda dan Berondong Kabur Dikejar Warga Bungo, Awalnya Enak di Area Kemah lalu Kaget Posisi

BOS Diskotik Tewas Terkurung di dalam Mobil Terbakar, Polisi Sebut Kendaraannya Melaju Kencang

 VIDEO : BREAKING NEWS: China Umumkan 6.723 Pasien Virus Corona Sembuh

Burung Beo Tirukan Suara Suaminya, Istri Curiga dan Bongkar Perselingkuhan dengan Pembantu Cantik

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved