Kekurangan Siswa, 24 Sekolah Dasar di Muarojambi Terancam Merger

Sebanyak 24 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Muarojambi terancam akan dilakukan merger.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Samsul Bahri
Kepala Bidang SD, Jesmen Gultom di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muarojambi. 

Kekurangan Siswa, 24 Sekolah Dasar di Muarojambi Terancam Merger

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI- Sebanyak 24 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Muarojambi terancam akan dilakukan merger. Hal ini lantaran 24 SDN tersebut memiliki siswa kurang 60 orang, sesuai dengan Permendikbud Nomor 17 Tahun 2017.

Ini disampaikan Kepala Bidang SD, Jesmen Gultom di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muarojambi. Ia menyebutkan bahwa setidak ada 24 sekolah dasar yang saat ini tengah diverifikasi menyikapi peraturan menteri tersebut. 

"Jadi berdasarkan data yang ada di kita, yang akan di marger itu ada sekitar 24 sekolah. Itu sebagian besar di bawah 60 siswa. Jadi sesuai arahan Kemendikbud bahwa sekolah tersebut harus dimerger terutama dengan sekolah yang terdekat," jelasnya.

279 Penerima PKH di Tanjabtim Dihapus, Ternyata Ini Sebabnya

2.042 Siswa SMP Tanjabtim Siap Ikuti UNBK Pada April Mendatang

Lebih lanjut disampaikannya, bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pendataan terkait dengan rencana untuk merger tersebut. Hal ini lantaran berdasarkan aturan dari Kemendikbud bahwa sekolah tersebut akan didorong merger atau ditutup dalam kurun waktu satu tahun.

"Jadi dari kementerian memberikan waktu paling lama sampai 2021 harus sudah selesai," ucapnya.

Diungkapkan oleh Jesmen bahwa faktor yang menyebabkan siswa di 24 sekolah tersebut di bawah 60 siswa lantaran usia sekolah di daerah tersebut terbilang sedikit. Selain itu, faktor kemungkinan program KB di daerah tersebut berjalan.

"Jadi usia untuk sekolah di daerah itu sedikit, barangkali program keluarga berencana di sana berhasil. Selain itu juga saat inikan sudah ada madrasah ibtidahiyah yang masuk pagi, ada juga pondok-pondok pesantren yang ada," ungkapnya.

"Misalnya di SD N 240 Muarojambi, itu laporan dari Kepseknya tahun ini calon siswa untuk kelas 1 SD itu hanya satu orang. SD N 75 kumpeh itu juga tidak sampai 60 orang siswanya," sambungnya.

Namun, kata Jesmen dalam melakukan merger ada hal-hal yang perlu diperhatikan termasuk soal nasib guru dan kepala sekolah yang ada. Pihaknya akan berkoordinasi hal tersebut juga dengan Kemendikbud terhadap hal tersebut.

"Sekolah SD kita ada 251, 246 nya negeri yang 5 nya swasta. Kalo yang merger itu rata-rata tersebar di semua kecamatan, kecuali di Sungai Gelam. Ini akan kita verifikasi dan akan kita koordinasikan dengan Kemendikbud," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved