Pilu, Anak Berkebutuhan Khusus Meninggal karena Ayahnya Dikarantina Akibat Virus Corona

Ayah Cheng dan adik laki-lakinya 11 tahun yang penderita autis, dikarantina pada 24 Januari 2020 setelah mengeluh demam.

Editor: Nani Rachmaini
Weixin via SCMP
Seorang pria terpaksa meninggalkan putranya yang lumpuh karena positif corona dan harus dikarantina. Sang anak kemudian meninggal. 

Pilu, Seorang Anak yang Berkebutuhan Khusus Meninggal karena Ayahnya Dikarantina Akibat Virus Corona

TRIBUNJAMBI.COM-Dua pejabat Partai Komunis di Provinsi Hubei dipecat, setelah seorang remaja cacat meninggal tanpa perawatan yang layak selama enam hari.

Remaja bernama Yan Cheng tersebut harus tinggal seorang diri tanpa ada bantuan setelah kerabatnya dikarantina karena virus corona jenis baru (2019-nCoV).

Cheng yang menderita kelumpuhan otak, meninggal pada Rabu (29/1/2020), saat berada dalam pengawasan pejabat Kota Huajiahe, Hongan, Provinsi Hubei.

Huajiahe diketahui berada sekitar 100 kilometer dari Wuhan, yang menjadi pusat penyebaran wabah virus corona.

Yan Cheng meninggal setelah tinggal sendirian karena ayahnya dikarantina karena mengeluh demam.
Yan Cheng meninggal setelah tinggal sendirian karena ayahnya dikarantina karena mengeluh demam. (SCMP)

Dikutip Tribunnews dari South China Morning Post, ayah Cheng, Yan Xiaowen, mempercayakan perawatan sang putra kepada kader dan dokter desa.

Roy Suryo Beberkan Halunya Penguasa Sunda Empire, Hotman Paris: Masih Saudara Barbie Kumalasari?

Heboh, Istri Antar Suami Menikah, Sampai di Depan Pengantin Wanita, Ini Fakta-faktanya

Namun, menurut sebuah laporan, kader dan dokter desa tidak berusaha maksimal untuk memenuhi tanggung jawab mereka.

Akibatnya, sekretaris Partai Komunis di Huajiahe, Wang Baoquan, dan Wali Kota Huajiahe, Peng Zhihong, dipecat.

Sementara pihak terkait yang juga bertanggungjawab atas kematian Cheng, diperkirakan akan didisiplinkan.

Meski begitu, penyebab kematian Cheng hingga saat ini belum diketahui.

Sebelumnya, ayah Cheng dan adik laki-lakinya 11 tahun yang penderita autis, dikarantina pada 24 Januari 2020 setelah mengeluh demam.

Heboh, Istri Antar Suami Menikah, Sampai di Depan Pengantin Wanita, Ini Fakta-faktanya

Artis Seksi Ini Nangis Dikirim Santet, Paranorman Ini Ungkap Siapa Pelakunya: Dia Pengusaha!

Keduanya pergi meninggalkan Cheng tanpa perawatan, makanan ataupun teman.

Xiaowen dikonfirmasi positif virus corona dan dikirim ke rumah sakit daerah untuk perawatan, beberapa jam sebelum Cheng meninggal.

Belum diketahui apa yang terjadi pada putra Xiaowen yang berusia 11 tahun.

ILUSTRASI - Sejumlah ahli memberikan penjelasan terkait apakah dikarantinya Wuhan bisa memperlambat wabah Virus Corona.
ILUSTRASI - Sejumlah ahli memberikan penjelasan terkait apakah dikarantinya Wuhan bisa memperlambat wabah Virus Corona. (Xinhua/Chen Jing)

Saat dikarantina, Xiaowen memohon bantuan melalui Weibo pada Selasa (28/1/2020), karena merasa khawatir Cheng tidak mendapat perawatan tepat.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved