Fakta Sebenarnya di Balik Viral Bakso Kaki Tikus, Berawal dari Sosmed hingga Omzet Terjun Bebas
Seorang konsumen bakso di Madiun bernama Ajeng mengunggah video mengenai bakso tikus di media sosialnya. Bakso yang dibeli Ajeng dijual
Setelah hasil penelitian laboratorium keluar, polisi mengumumkannya di hadapan awak media, penjual bakso serta pengunggah video.£
• BREAKING NEWS: Sepasang Mahasiswa Universitas di Jambi Terjaring Razia, Indehoy di Kamar Hotel
• Fakta Terbaru : 14.380 Konfirmasi Virus Corona dan 304 Orang Meninggal Dunia
• Usai Hasil Otopsi Lina Mantan Sule Keluar, Putri Delina Merasa Beruntung Hingga Curhat Pilu Begini
• Mendikbud Lantik Prof H Sutrisno Sebagai Rektor Unja Periode 2020-2024
3. Tidak mengandung tikus
Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono memastikan, pentol bakso tidak mengandung potongan kaki tikus.
Hal itu didasarkan pada hasil penelitian laboratorium.
"Potongan itu bukan kaki tikus, melainkan bagian dari organ dalam mulut sapi," ungkap Ruruh, seperti dilansir dari Antara, Jumat (31/1/2020).
Kapolres menjelaskan, potongan diduga kaki tikus yang terdapat pada sampel bakso tidak berkuku. Sedangkan pada struktur kaki tikus yang asli terdapat kuku.
Pada potongan diduga kaki tikus itu juga tidak terdapat telapak kaki dan tulang.
Padahal struktur kaki tikus yang asli memiliki telapak kaki dan tulang.
4. Omzet terjun, pengunggah minta maaf
Sugeng mengaku usahanya hampir bangkrut usai diterpa isu bakso mengandung kaki tikus yang rupanya tak terbukti.
Ia menuturkan, biasanya dalam satu hari bisa mnegantongi omzet hingga Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta.
"Setelah viral, bakso yang saya jual hanya laku Rp 50.000 hingga Rp 70.000 (sehari),"ungkap Sugeng.
Pengunggah video telah meminta maaf pada Sugeng. Sugeng berharap, hal tersebut menjadi pelajaran berharga bagi semua orang agar berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Fakta di Balik Viral Bakso Kaki Tikus, Omzet Terjun hingga Pengunggah Ajak Damai