PENELITI Hong Kong Klaim Temukan Vaksin 'Ampuh' untuk Virus Corona: Mau Diujicobakan ke Binatang
TRIBUNJAMBI.COM - Para peneliti Hong Kong mengklaim berhasil menemukan vaksin untuk virus corona
TRIBUNJAMBI.COM - Para peneliti Hong Kong mengklaim berhasil menemukan vaksin untuk virus corona yang telah mewabah sejak akhir Desember lalu.
Pernyataan yang dikemukakan Profesor Yuen Kwok-yung terjadi di tengah kabar 132 orang meninggal, dan lebih dari 5.000 orang telah terinfeksi.
Ketua departemen penyakit menular di Universitas Hong Kong (HKU) itu berujar, timnya memproduksi vaksin itu dari virus corona yang diisolasi dari kasus pertama.
"Kami sudah mengembangkannya. Namun butuh waktu sebelum diujicobakan ke binatang," Profesor Yuen dilansir SCMP via Asia One Rabu (29/1/2020).
• Siapa Sebenarnya Dory Harsa? Duda yang Buat Nella Kharisma Kesemsem, Tak Dekat Lagi Sama Cak Malik?
Dia menjelaskan, butuh waktu setidaknya berbulan-bulan untuk dicoba ke hewan, dan setahun ke manusia sebelum benar-benar bisa digunakan.
Peneliti HKU mengembangkan obat untuk patogen berkode 2019-nCov itu berdasarkan vaksin semprot hidung untuk influenza yang sebelumnya sudah ditemukan.
Ilmuwan memodifikasi vaksin tersebut dengan mencampurkan antigen virus, di mana nantinya obat itu tak hanya ampuh menangkal flu, tapi juga corona.
• Dinyatakan Gugur, Sembilan Pendaftar PPK Kota Jambi, Tidak Ikut Tes
Hingga Selasa (28/1/2020), Hong Kong baru mengonfirmasi delapan kasus positif, di mana 78 orang lainnya masih berada dalam level terduga.
Media China sempat memberitakan pakar setempat, Li Lanjuan, sempat menyatakan vaksin untuk virus Wuhan tengah dikembangkan, dan bisa diproduksi dalam waktu sebulan.
Namun, Yuen meragukannya.
• Tak Kalah Cantik Sama Nella Kharisma, Kakak Ipar Penyanyi Dangdut Itu Curi Perhatian Warganet
Dia memprediksi obat yang dikembangkan kemungkinan menggunakan virus tak aktif, yang sudah dihancurkan secara kimia.
Yuen menjelaskan, dia perlu menyuntikkan obat yang mereka kembangkan ke binatang yang akan mengembangkan sistem kekebalan tubuh khusus.
Setelah itu, peneliti akan mengujinya dengan memaparkan si hewan percobaan ke virus untuk melihat apakah dia terlindung dengan baik.
• Chef Renatta Beri Pesan Penting Usai Keluarganya Jadi Korban Begal Payudara: Selalu Menjaga Dirimu
"Jika ternyata vaksin itu ampuh di sejumlah spesies, maka akan dilakukan uji coba klinis ke manusia, yang butuh waktu setidaknya setahun," paparnya.
Dia juga mengaku khawatir langkah yang dilakukan pemerintah China daratan malah bisa menimbulkan kebingungan atau peluang penyakit baru.