FB LIVE 'Boboho' Pembunuh & Pembakar Wanita di Banyuwangi Asyik Makan Kerupuk, Lihat Caranya

Polisi akhirnya berhasil mengamankan pelaku pembunuhan dan pembakaran terhadap seorang wanita di Banyuwangi, Jawa Timur.

Editor: Duanto AS
Kolase Kompas.com, Facebook/Khrisna Adi
Viral video pelaku pembunuh mayat gosong di Jerami Banyuwangi saat ditangkap 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah video viral menunjukkan momen 'boboho' pembunuh dan pembakar wanita di Banyuwangi tengah asyik menyantap kerupuk.

Polisi akhirnya berhasil mengamankan pelaku pembunuhan dan pembakaran terhadap seorang wanita di Banyuwangi, Jawa Timur.

Setelah tiga hari pencarian, polisi akhirnya mengamankan pelaku yang tak lain adalah rekan kerja korban.

Mbah Gimin Hilang Misterius di Kaki Gunung Lawu, Mengapa Tak Ditemukan?

Ukuran Milik Via Vallen dan Nella Kharisma Selisih Dikit, Cuma Beda 3 Cm

Dimana Cak Malik, Saat Nella Kharisma Diisukan Dekat dengan Dory Harsa, Dulu Sempat Diisukan Menikah

Dalam sebuah video viral di Facebook, pelaku justru nikmat menyantap nasi telur dan kerupuk yang sepertinya diberikan oleh petugas kepolisian.

Pria bertubuh gempal itu tampak sudah mengenakan baju tahanan berwarna oranye.

Pelaku pembunuhan dan pembakaran Rosida
Pelaku pembunuhan dan pembakaran Rosida (Facebook)

Menyaksikan lahapnya pelaku menikmati makanannya, petugas pun menanyainya.

"Hei cak, kamu kok uenak mangane. Enak mangane, yo? (Hei mas, kamu kok enak sih makannya. Enak ya makannya?)," tanya seorang polisi yang berada di balik kamera.

Sang pelaku yang terlihat asik menyantap sepiring nasi di tangan itu hanya memberi isyarat kalau mulutnya penuh dan tidak bisa menjawab.

"Iyo maksude ora nduwe pikiran opo-opo mare mateni, ngobong uwong kok, (Iya maksudnya kayak gak punya pikiran apa-apa gitu padahal habis bunuh dan bakar orang)," lanjut polisi.

Pelaku pembunuhan dan pembakaran di Banyuwangi.
Pelaku pembunuhan dan pembakaran di Banyuwangi. (Facebook)

Mendengar pernyataan polisi itu, sang pelaku hanya tersenyum dan mengangguk.

Masih menyantap makanannya, sang pelaku kembali diberi pertanyaan.

"Enak turu? Akui golek awakmu 3 dino gak turu iki. Awakmu penak turu? Iyo? (Enak tidur? Saya itu nyari kamu sampai 3 hari gak tidur. Dirimu malah enak-enakan tidur ya? Iya?)," tanya polisi tersebut.

FB LIVE

Dicekik Sebelum Dibakar

Seperti yang diberitakan KompasTV sebelumnya, penemuan sesosok mayat perempuan yang sudah hangus diatas tumpukan jerami menggegerkan warga Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur.

Awalnya mayat korban sulit dikenali karena kondisinya sudah rusak terbakar.

Namun berselang dua hari, tim DVI Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi mayat perempuan tersebut dengan mencocokan gigi serta beberapa anggota tubuh korban yang lain dengan daftar pencarian orang hilang.

Korban adalah Rosida, warga Desa Paring, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur.

Menurut keterangan keluarga, korban yang masih berusia 18 tahun itu terakhir meninggalkan rumah pada Jumat pagi dengan alasan hendak berangkat kerja.

Namun, beberapa hari berselang korban tak juga kunjung pulang.

Mayat korban sendiri pertama kali diketemukan oleh salah satu warga setempat yang hendak berkebun di Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur pada Sabtu (25/01/2020) kemarin.

Rosida diduga telah lebih dulu meninggal dunia sebelum akhirnya dibakar karena terdapat luka lebam bekas cekikan di leher.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin menyebut, motif pelaku adalah karena sakit hati.

Korban yang juga rekan kerja pelaku dikatakan sering memanggil pelaku dengan sebutan 'Boboho' karena mempunyai perawakan yang gemuk hingga membuatnya sakit hati.

"Kami duga rasa sakit hati, dimana pelaku oleh korban pelaku sering disebut 'Boboho' atau yang mempunyai tubuh yang gendut."

"Jadi ini sudah direncanakan seminggu sama pelaku sebelum melakukan pembunuhan tersebut," ujar Arman, seperti yang dikutip dari siaran langsung tvOne via Tribun Jakarta.

Atas perbuatan tersangka, pria 28 tahun itu akan dijerat dengan pasal 365 KUHP juncto pasal 338 KUHP juncto pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup, atau 20 tahun kurungan penjara. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Tengkorak kepala pelajar Astrid, korban penculikan dan mutilasi pelaku Yo, seorang sopir angkot di Bengkulu.
Tengkorak kepala pelajar Astrid, korban penculikan dan mutilasi pelaku Yo, seorang sopir angkot di Bengkulu. (KOMPAS.COM/FIRMANSYAH)

Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Siswi SMA yang Hilang 2 Bulan Lakukan Teror Pada Teman Korban

YA (32), warga Kelurahan Talang Ulu, Kecamatan Curup Timur, Bengkulu, terduga pelaku pembunuh Astrid Aprilia (15), pelajar SMA yang hilang pada 8 November 2019 lalu diduga memiliki perilaku seks menyimpang.

Kapolres Rejang Lebong AKBP Jeki Rahmat Mustika melalui Kasat Reskrim AKP Andi Kadesma mengatakan, tersangka kerap melakukan panggilan telepon melalui video call aplikasi WhatsApp dengan menampakan alat kelaminnya.

"Tersangka pelaku ini sering melakukan video call dengan nomor-nomor cewek yang didapatkan dari grup sekolah yang ada di hp milik korban dengan memperlihatkan alat kemaluannya," ujarnya, di Mapolres Rejang Lebong, Kamis (23/1/2020).

Andi mengatakan, orientasi seks menyimpang tersangka ini diketahui petugas setelah dilakukan penyelidikan terhadap hp milik korban yang selama ini digunakan tersangka untuk melakukan video call kepada sejumlah teman-teman korban.

"Sebelumnya, di media sosial Facebook banyak warga yang mengaku diteror video call oleh nomor baru, saat video call tersebut diterima ternyata yang melakukan panggilan menunjukkan kemaluannya," jelasnya.

Tersangka pelaku pembunuh pelajar SMA yang hilang 2 bulan lalu ditemukan tinggal tengkorak
Tersangka pelaku pembunuh pelajar SMA yang hilang 2 bulan lalu ditemukan tinggal tengkorak (Kompas.com/ANTARANEWS.com)

Selain menemukan hp milik korban ditangan tersangka, kata Andi, saat pihaknya melakukan penggeledahan di mobil angkot warna biru dengan pelat BD 1020 GL milik tersangka ditemukan sembilan potong celana dalam wanita.

"Celana wanita itu disimpan di dalam speaker di bawah jok angkot miliknya.

Saat ini kita masih selidiki milik siapa, karena kami konfirmasi ke nenek korban jika semua celana Astrid ditandai dengan jahitan nama korban," jelasnya.

Sementara itu, Hendri salah seorang paman korban mengaku jika pihak keluarga juga sering mendapat teror telepon dengan menggunakan nomor korban.

"Ada beberapa kali panggilan video call dari nomor korban dan saat diangkat ada orang yang menampakan alat kemaluannya, kemudian kami melakukan pelacakan dan kemudian berhasil ditangkap polisi," katanya.

Selain mendapat teror video call tidak senonoh, kata Hendri, keluarganya juga diminta uang tebusan sebesar Rp100 juta, namun permintaan itu tidak dipenuhi karena tidak memiliki uang sebanyak itu.

Bahkan, tersangka juga, sambungnya, meminta anak perempuan sebagai pengganti Astrid. (Kompas.com/ Editor : Candra Setia Budi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaku Pembunuh Pelajar SMA yang Hilang 2 Bulan Diduga Berperilaku Seks Menyimpang"

Bus Rombongan Kiai NU Jawa Timur Kecelakaan di Tol Cipali

Mbah Gimin Hilang Misterius di Kaki Gunung Lawu, Mengapa Tak Ditemukan?

Brexit, Inggris Keluar dari Uni Eropa, Terungkap Rencana Dahsyat Kekuatan yang akan Digabungkan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved