Video Curhatan Mahasiswi WNI Terisolasi 8 Hari di Wuhan, Seakan Kami Menunggu Giliran Terinfeksi . .
Virus corona ini pertama kali ditemukan dan tersebar di Kota Wuhan, China. Saat ini virus corona bahkan sudah merebak ke 12 negara di berbagai belaha
TRIBUNJAMBI.COM- Virus corona ini pertama kali ditemukan dan tersebar di Kota Wuhan, China.
Saat ini virus corona bahkan sudah merebak ke 12 negara di berbagai belahan dunia.
Virus yang disebut mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) ini telah menjangkiti 2000 lebih dan membunuh 80 jiwa di China.
• EKSKLUSIF dari Wuhan: Rio Tunjukkan Persediaan Makanan: Garam Untuk Stok Terakhir, dan Air Seminggu
• 6 Bahaya Memencet Jerawat Secara Sembarangan, Jangan Sampai Menyesal Kemudian!
• Barbie Kumalasari Nikah Lagi? Kepergok Lakukan Prawedding, Padahal Masih Jadi Istri Galih Ginanjar
Pemerintah China menyatakan, korban meninggal akibat wabah virus corona mencapai 80 orang dengan lebih dari 2.300 orang terinfeksi.
Tak hanya warga Wuhan yang terperangkap, ternyata ratusan WNI dilaporkan masih berada di kota tersebut bersama virus corona.
Dilansir dari laporan Kementerian Kesehatan, mereka memastikan bahwa sebanyak 242 mahasiswa di Indonesia yang sedang kuliah di Wuhan, China, dalam kondisi baik.
Berbeda dengan curhatan yang dibagikan oleh seorang mahasiswi asal Aceh bernama Siti Mawaddah ini.

Penampakan virus corona. (CGTN)
• JANGAN Makan Durian dengan 7 Makanan & Minuman Ini, Bisa Sebabkan Kematian Mendadak
• Disinggung Uang Jajan Betrand Peto, Putra Ruben Onsu dan Sarwendah Gunakan untuk Hal Tak Terduga
• Kronologi Norjani Digigit Ular King Kobra Saat Atraksi Hingga Akhirnya Tewas, Sempat Tertawa-tawa
Curhatan Siti hingga kini masih di Wuhan
Dilansir dari video di KompasTV, Siti Mawaddah adalah mahasiswi tahun ketiga yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Hubai, yang terletak di Pusat Kota Wuhan.
Kepada Kompas TV, Siti mengisahkan apa yang ia rasakan selama terkurung di asrama selama 8 hari.
Siti mengaku, sejak ditetapkannya kondisi darurat virus corona di China, dirinya dilarang untuk melakukan kegiatan di luar ruangan.
Dirinya juga diminta untuk tetap tinggal di asramanya selama virus corona masih menyebar.
Siti juga mengaku bahwa setiap hari yang ia dengar hanyalah penambahan jumlah korban.
Hal ini membuat kondisi psikisnya mulai terganggu.