Virus Corona
Ramalan Pendiri Microsoft, Bill Gates yang Jadi Nyata Soal Ancaman Virus Corona, Ini Ketakutannya
Ramalan Pendiri Microsoft, Bill Gates yang Jadi Nyata Soal Ancaman Virus Corona, Ini Ketakutannya
Ramalan Pendiri Microsoft, Bill Gates yang Jadi Nyata Soal Ancaman Virus Corona, Ini Ketakutannya
TRIBUNJAMBI.COM - Melihat dunia yang kini ramai mengantisipasi masuknya wabah atau virus Corona di negara dan wilayahnya masing-masing.
Membuat beberapa negara di dunia melakukan banyak antisipasi.
Dunia tengah dalam kekhawatiran terkait merebaknya virus corona. Pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China, virus corona saat ini sudah merebak ke 12 negara di berbagai belahan dunia.
Virus yang disebut mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) ini telah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China.
Menyoal virus mematikan tersebut, Bill Gates ternyata sudah memprediksi ancaman virus tersebut sejak tahun 2018.
• Antisipasi Virus Corona di Pelabuhan, Kapolres Minta Personel Pantau Keluar Masuk WNA Asal China
• Pernyataan Lengkap Pemprov Jambi Terkait Pasien yang Diduga Terinfeksi Virus Corona di Jambi
• China Keluarkan Kehebatannya, Cuma 10 Hari Bisa Bangun Rumah Sakit Khusus Penderita Virus Corona
• VIDEO Perkembangan Bangun Rumah Sakit dengan 1000 Kamar di China untuk Tangani Pasien Virus Corona
Menurutnya, wabah virus mematikan jadi ancaman ketiga terbesar di dunia. Dua ancaman lainnya yakni perubahan iklim dan perang nuklir.
"Dunia perlu mempersiapkan diri terkait wabah yang harus kita persiapkan sebagaimana kita mengantisipasi perang," ucap Bill Gates seperti dikutip dari Business Insider, Senin (27/1/2020).
Pendiri Microsoft ini menyamakan wabah corona saat ini dengan wabah flu yang terjadi di tahun 1918 yang menewaskan jutaan penduduk bumi.
Masa inkubasi virus tersebut antara 1 hingga 14 hari. Kemungkinan jumlah kasusnya akan terus meningkat. Coronavirus baru, imbuhnya juga menular selama inkubasi yang berbeda dari SARS.
Sebelum ramai ditemukannya virus corona ini, China pernah digegerkan oleh SARS pada 2003-2004. Saat itu epidemi SARS disebabkan oleh kebiasaan orang China memakan musang. Kasus pertama SARS di dunia tercatat di Guangdong pada November 2002.
Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), SARS membunuh hampir 800 orang di dunia.
• Wakili Jambi di Liga Dangdut Indonesia, Anggota DPR RI Hasby Anshory Ajak Masyarakat Dukung Erpan
• VIDEO Perkembangan Bangun Rumah Sakit dengan 1000 Kamar di China untuk Tangani Pasien Virus Corona
• Warga Negara Indonesia Belum Bisa Dievakuasi dari Wuhan, Presiden Jokowi Minta Kirim Logistik
Tidak hanya itu saja, virus H5N1, flu burung juga muncul di China pada 1997. Pertama kali terdeteksi pada angsa di Cina dan bermutasi ke manusia dari unggas yang terinfeksi.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah melakukan sidang apakah penyebaran virus corona ini bisa dikategorikan masuk sebagai situasi darurat yang perlu jadi perhatian dunia atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Kasus pertama virus corona terjadi pada 8 Desember 2019 lalu. Virus tersebut dengan cepat menyebar dan menyebabkan banyak orang terkena pneumonia akut.