Asusila

Kisah Pilu Siswi Kelas 2 SD Diculik 4 Tahun, Bisa Bertemu Orangtua Tapi Kondisinya Hamil 9 Bulan

HEBOH! siswi SD menjadi korban penculikan, kini 4 tahun berlalu bocah malang itu bawa kisah pilu.

Editor: Heri Prihartono
huffington post
Ilustrasi korban pencabulan 

Dalam surat tersebut, korban menuliskan pesan "U Abin ameng ka Pangkalan, ulah dipilari (Wa Abin Main ke Pangkalan, Jangan Dicari)".

Diketahui, anak bungsu dari 3 bersaudara itu tinggal bersama uwanya, sementara kedua orang tuanya tinggal di Jakarta.

"Jadi Abin itu tinggal di sini sama uwa berdua, saya sama mamah bapak di Jakarta karena berjualan di sana. Dapat kabar Abin enggak pulang-pulang," tutur kakak korban saat mendatangi Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (9/10/2019) siang.

Semenjak pergi, pihak keluarga sudah melakukan pencarian namun belum membuahkan hasil.

"Sudah menanyakan ke teman-teman sebaya, teman sekolah, tidak ada yang mengetahui," lanjut Arif.

Adapun nomor kontak adiknya itu kadang aktif dan kadang tidak aktif.

"Saat di WhatsApp dua hari lalu kabarnya berada di wilayah Banjar di temannya, setelah itu tidak ada kabar. Tidak bisa dihubungi," kata dia.

Keluarga menduga Abin pergi diajak oleh beberapa orang yang tergabung dalam komunitas anak jalanan.

"Jadi sejak Februari sudah kelihatan, adik saya gaulnya malah sama usianya lebih tua. Rambutnya juga diwarnai," katanya.

Terakhir saat meninggalkan rumah Abin menggunakan jins sobek-sobek dan jaket warna hijau.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan pihaknya akan membantu pencarian korban.

"Langkah kami setelah mendapatkan laporan hari ini dari keluarga, besok akan kami dampingi untuk melapor ke Polres Tasikmalaya Kota," kata Ato Rinanto saat ditemui.

Menurut Ato, kasus ini bukan persoalan baru bagi pihaknya.

"Kepergian ananda ini masih ada keterkaitan dengan dugaan komunitas anak punk. Dari 2017 sudah 37 kasus kehilangan anak kasusnya serupa. Tapi untuk anak sekolah dasar memang baru," tuturnya.

Banyaknya kasus seperti ini, kata Ato hampir 90 persen karena kurang optimalnya pola asuh keluarga.

"Sebagai antisipasi memaksimalkan peran keluarga, pahami potensi anak. Ikuti zaman yang mengiringi tumbuh kembang mental pergaulan anak," kata Ato Rinanto.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul TRAGIS, Bocah di Cianjur Hilang Sejak Kelas 2 SD, Ditemukan 4 Tahun Kemudian Sudah Hamil 9 Bulan, https://jabar.tribunnews.com/2020/01/26/tragis-bocah-di-cianjur-hilang-sejak-kelas-2-sd-ditemukan-4-tahun-kemudian-sudah-hamil-9-bulan?page=all.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved