Masih Banyak yang Salah, Ternyata Begini Penggunaan Masker yang Baik dan Benar? Simak Videonya

Ancaman virus corona saat ini sudah menyebar di sekitar 10 negara yang ada di Asia, Amerika bahkan Eropa.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
AP
Para penumpang kereta api bawah tanah di Hong Kong, mengenakan masker sebagai tindakan preventif menghadapi virus korona yang disinyalir mulai merebak di China, 7 Januari 2020. 

Usahakan masker segera dibuang setelah digunakan.

Jangan berbicara dengan orang saat masker masih menempel di bagian leher.

Untuk melepaskan masker, tangan hanya boleh menyentuh bagian tali.

Setelah dibuang, usahakan tangan dicuci secara bersih.

Penggunaan masker bedah dipercaya bisa melindungi diri dari paparan virus corona.

Kendati demikian memang, ada beberapa pakar virologi yang skeptis mengenai keefektifan penggunaan masker-masker bedah tersebut.

Dikutip  dari BBC, Dr David Carrington dari St George's, Universitas London mengatakan, masker yang kerap digunakan masyarakat terlalu longgar.

Tak hanya itu, masker tersebut juga tak memiliki saringan udara dan tak melindungi bagian mata.

Namun, masih menurut BBC, penggunaan masker bedah itu dapat membantu menurunkan risiko tertular virus lewat percikan bersin atau batuk.

Antisipasi Corona Virus, Pihak Bandar Udara Muara Bungo Pantau Kedatangan Penumpang

Coronavirus
Coronavirus (https://www.medscape.com/)

Kemudian, penggunaan masker juga memberikan perlindungan terhadap penularan penyakit dari tangan ke mulut.

Perlu diketahui, dikutip dari TribunJogja.com, saat ini vaksin dari virus corona ini memang masih dikembangkan.

Obat-obatan yang aman untuk dikonsumsi orang yang terinfeksi memang sudah tersedia.

Kendati demikian, kata ketua tim yang mengurusi virus baru, Zhong Nanshan, keefektifan obat itu masih perlu diteliti lebih lanjut.

Zhong adalah penemu virus SARS pada 2003. Ia merupakan seorang pulmonologis atau ahli paru-paru dari China.

Menurutnya, karantina adalah salah satu metode efektif untuk mengurangi persebaran Virus Corona. Sebab, pada 2003 lalu, virus Sars tidak memberikan detail yang pasti, khususnya saat pendeteksian awal.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved