14 Tahun Menanti Punya Anak, Wanita Meninggal Setelah Melahirkan Unggahan Sang Dokter Bikin Nangis
Dokter ini menjadi saksi perjuangan seorang wanita yang telah menanti 14 tahun lamanya untuk bisa hamil.
14 Tahun Menanti Punya Anak, Wanita Ini Justru Meninggal Setelah Melahirkan, Unggahan Sang Dokter Bikin Nangis
TRIBUNJAMBI.COM - kisah ibu hamil yang mengharukan juga pernah diungkap seorang dokter melalui akun Instagram bernama @humasofpakistan.
Dokter ini menjadi saksi perjuangan seorang wanita yang telah menanti 14 tahun lamanya untuk bisa hamil.
Setelah berbagai upaya yang ia lakukan, wanita tersebut akhirnya bisa hamil.

Namun saat akhirnya melahirkan anak yang lama ditunggu, ia justru meninggal dunia.
Kepergiannya tak hanya menyakitkan bagi keluarga yang ditinggalkan, namun juga bagi para tenaga medis yang membantu merawatnya.
Berikut cerita selengkapnya ditulis menggunakan bahasa Inggris yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
• Jelang Pengumuman Hasil Otopsi Lina Mantan Sule, Teddy Mengaku Tersudut Hingga Akui Resiko Karena
• Gigi Dian Sastro Seperti Ada Cabainya saat Ikut #dollypartonchallenge Lihat Perbedaannya
'Hari ini adalah hari paling menyedihkan dalam hidup saya..
Sebagai seorang dokter, saya telah menangani begitu banyak wanita hamil dalam persalinan dan setiap kali berada di ruang bersalin saya selalu berdoa kepada Tuhan untuk memberkati semua ibu.
Rasa sakit yang dialami wanita di ruang bersalin tidak dapat dijelaskan dan ini tidak termasuk sembilan bulan yang mereka habiskan untuk menggendong bayi.
Mereka melewati banyak hal hanya untuk melahirkan kehidupan baru.
Hari ini saya menangis sedih karena kehilangan seorang wanita, kami tidak berdoa agar hal-hal seperti ini terjadi tetapi kadang-kadang Tuhan punya rencana lain.
Mengapa kasus wanita ini begitu menyakitkan? Karena dia telah menanti kehadiran seorang anak selama 14 tahun!
Kami telah mencoba program bayi tabung dan begitu banyak metode yang kami ketahui, dan wanita ini telah melakukan berbagai macam cara.
Akhirnya Tuhan mengabulkannya, dan ini tidak bisa dijelaskan melalui sains dan pengetahuan manusia.