Imlek di Jambi

Kalau Ramai Bisa Panen Rp 2 Juta Perhari, Omzet Penjual Bunga Dadakan di Viara Sakyakirti Saat Imlek

Kalau Ramai Bisa Panen Rp 2 Juta Perhari, Omzet Penjual Bunga Dadakan di Viara Sakyakirti Saat Imlek

Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Deni Satria Budi
Tribunjambi.com/Dedy Nurdin
Pedagang bunga dadakan meraup untung menjelang Imlek bermunculan di Vihara Sakyakirti 

Kalau Ramai Bisa Panen Rp 2 Juta Perhari, Omzet Penjual Bunga Dadakan di Viara Sakyakirti Saat Imlek

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Perayaan Imlek tidak hanya disambut meriah bagi warga etnis Tionghoa yang sudah hidup secara turun temurun di Jambi.

Kebahagiaan ini juga membawa rejeki bagi sejumlah pedagang bunga yang ada di depan Viahara Sakyakirti. Sejumlah warga pada Jumat (24/1/2020) siang tampak menjajakan berbagai jenis bunga.

Azizah (44) tampak menjajakan berbagai jenis bunga di depan gerbang masuk Vihara Sakyakirti. Warga Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung itu mengatakan sudah sejak kelas enam SD menjadi penjual bunga di sana.

Ada banyak jenis bunga yang ia tawarkan, seperti bunga krisan, bunga mawar holland, bunga lily dan anggrek.

Jenis bungai ini kata Azizah yang banyak dicari pada saat sembahyang warga Tionghoa di sana.

Pedagang bunga dadakan menjelang Imlek bermunculan di Vihara Sakyakirti
Pedagang bunga dadakan menjelang Imlek bermunculan di Vihara Sakyakirti (Tribunjambi.com/Dedy Nurdin)

Ia biasanya berjualan mulai satu minggu menjelang Imlek hingga tanggal satu Imlek dan pada tanggal 15 perayaan Cap Go Meh.

Untuk bunga Krisan kata Azizah, ia jual Rp25 ribu, bunga Anggrek Sonia Rp25 ribu, anggrek tanah Rp15 ribu dan mawar Holland Rp30 ribu.

"Kalau pas lagi ramai seperti ini, kemarin sampai Rp2 juta, tapi tidak setiap hari kadang sepi juga," katanya.

Tidak setiap hari ia berjualan di sana, melainkan hanya dua kali dalam satu bulan terutama di saat menjelang Imlek dan Cap Go Meh saja.

"Seminggu sekali setiap hari Kamis kami jualan di simpang bata. Jualan bunga taburan di simpang bata. Itu juga pembeli kami banyak dari warga Tionghoa," katanya.

Ana (44) mengatakan sudah 21 tahun berjualan bunga bersama rekannya. Ia berjualan sejak tahun 1999 saat suasana perekonomian keluarganya kurang baik. Ia lantas mebantu suaminya mencari nafkah besama rekannya.

"Hasilnya lumayan bisa bantu suami, tapi tidak setiap hari. Setahun dua kali itu wajib ke sini jualan," bebernya.

"Mudah-mudahan Imlek lancar, kami jualan juga lancar. Dapat rejeki juga katanya," sambungnya.

Kalau Ramai Bisa Panen Rp 2 Juta Perhari, Omzet Penjual Bunga Dadakan di Viara Sakyakirti Saat Imlek (Tribunjambi.com/Dedy Nurdin)

Gigi Dian Sastro Seperti Ada Cabainya saat Ikut #dollypartonchallenge Lihat Perbedaannya

Nekat Pakai Sabu Bareng Suami di Kamar Rumah Hingga Ditangkap Polisi, Risti Mengaku Menyesal . . .

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved