Hanya Satu Dibawa Soekarno Saat Diusir Soeharto dari Istana, Jam Rolex dan Barang Berharga Ditinggal

Ada sebuah kisah menarik saat kekuasaan Soekarno berakhir. Saat itu, Soekarno dipaksa Soeharto untuk meninggalkan Istana.

Editor: Nani Rachmaini
Istimewa/Arsip Kompas
Presiden RI ke I Soekarno dan Jenderal Soeharto. 

Hanya Satu Dibawa Soekarno Saat Diusir Soeharto dari Istana, Jam Rolex dan Barang Berharga Ditinggal

TRIBUNJAMBI.COM-Soekarno pernah diusir Soeharto dari Istana. Peristiwa itu terjadi menjelang berakhirnya kekuasaan Soekarno.

Tepatnya, itu terjadi setelah pecahnya peristiwa G30S/PKI tahun 1965 silam. Masa-masa pertengahan dekade 60-an memang seolah menjadi senjakala kekuasaan Soekarno.

Pada masa itu, era kekuasaan Soeharto pun perlahan mencuat ke permukaan.

Geger! Komik Bergambar Ciuman Bertuliskan Jangan Sampai Hamil, Ya Beredar Dikalangan Siswa SD

VIRAL Sikap Anak Buah Prabowo, Dikecam Sombong Warganet, Lempar Ubi Goreng Karena Tak Sesuai Selera

Cara Jokowi Bela Prabowo Subianto Saat Dikritik, Dasco Soroti PKS Jangan Genit

Ada sebuah kisah menarik saat kekuasaan Soekarno berakhir.

Saat itu, Soekarno dipaksa Soeharto untuk meninggalkan Istana.

Itu seperti yang dituliskan oleh Adji Nugroho dalam bukunya yang berjudul "Selangkah Lebih Dekat dengan Soekarno", yang diterbitkan tahun 2017.

Saat meninggalkan Istana Kepresidenan, Soekarno meninggalkan sejumlah barang berharga.

Di antaranya berbagai kemeja favorit, hingga arloji Rolex, dan berbagai barang berharga lainnya.

Meski demikian, ada satu barang berharga yang justru dibawa oleh Soekarno.

"Ketika meninggalkan Istana Kepresidenan, Bung Karno hanya membawa benda yang merupakan salah satu simbol dari 1001 kisah pengorbanannya untuk menyelamatkan bangsa Indonesia," tulis Ajdi Nugroho.

Benda yang dibawa, dan digenggam erat oleh Soekarno itu adalah bendera pusaka, Sang Saka Merah Putih.

"Bendera itu hanya dibungkus dengan kertas koran," tandas Adji Nugroho.

Sementara itu dalam kisah lainnya, Soekarno pernah diajak melarian diri oleh para loyalisnya.

Pria di Tulungagung Ngakali Dokter Supaya Dapat Obat Penenang, Aksinya Berujung Penjara!

Itu seperti yang ditulis dalam buku "80 Tahun Sidarto Danusubroto Jalan Terjal Perubahan Dari Ajudan Soekarno Sampai Wantimpres Joko Widodo," terbitan Kompas tahun 2016 lalu.

Dalam buku itu disebutkan, Detasemen Kawal Pribadi (DKP) yang mengawal Soekarno digantikan oleh Satuan Tugas Polisi Militer Angkatan Darat (Satgas Pomad), pada 16 Agustus 1967.

Pergantian itu membuat Soekarno sempat down.

Soekarno merasa kehilangan segalanya.

Sebab, DKP merupakan ring satu yang selalu menjaganya sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

"Karena Komandan DKP Ajun Komisaris Besar Polisi Mangil Martowidjojo sudah ditahan. Sudiyo dan beberapa perwira DKP bersama beberapa perwira Korps Komando Angkatan Laut/ sekarangn Marinir (KKO), sekitar 15 orang mengadakan rapat-rapat untuk merancang rencana melarikan Bung Karno dari tahanan," tulis Sidarto.

Rapat itu mereka adakan di rumah seorang loyalis Soekarno, AKBP Oetoro, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Mereka meminta saya hadir dalam pertemuan tersebut," ungkap Sidarto.

Menurut Sidarto, mereka mengundang dirinya karena menganggap dia adalah ajudan yang dekat dengan Soekarno.

Mereka pun menyampaikan pesan untuk Soekarno.

"Bilang pada Bapak, daripada Bapak meninggal dalam keadaan tersiksa seperti ini, lebih baik sama-sama kita," lanjut Sidarto.

Sidarto pun menyampaikan hal itu kepada Soekarno.

Sidarto pun merasa terkejut.

Sebab, dia sama sekali tidak menyangka Soekarno bersedia dilarikan diri dari tahanan.

Bahkan, Soekarno juga menyampaikan sebuah pesan.

"To, kalau terjadi apa-apa dengan saya, beritahu Mega," kenang Sidarto menirukan ucapan Soekarno.

Menurut Sidarto, Megawati Soekarnoputri pun pada akhirnya mengetahui rencana ini.

Sayang, rencana tersebut akhirnya terbongkar.

Penyebabnya satu hal.

Cara Jokowi Bela Prabowo Subianto Saat Dikritik, Dasco Soroti PKS Jangan Genit

Alasan Erick Thohir Tunjuk Yenny Wahid dan Triawan Munaf Jadi Komisaris, Bantah Bagi-bagi Jabatan

Update Kasus Pelajar Bunuh Begal Demi Bela Pacar, Hakim Akhirnya Beri Hukuman 1 Tahun Pembinaan

"Rencana melarikan Bung Karno terbongkar karena saya rasa yang mendengar konspirasi ini cukup banyak sehingga mudah tercium aparat intelijen," kata Sidarto.

Akibatnya, Sidarto pun diinterogasi selama empat tahun oleh Tim Screening Kepolisian Pusat (Tenning Polsat), dan Tim Pemeriksa Pusat (Teperpu).

Sidarto dianggap sebagai penghubung Soekarno.

"Setiap ditanya tentang rencana ini, saya selalu membantah pernah lapor kepada Bung Karno. Saya ikut rapat dua kali dengan mereka karena solidaritas saja," tandas Sidarto.

VIDEO: Merangin Juara gubernur cup 2020

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:

.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Diusir Soeharto Keluar Istana, Soekarno Tinggalkan Banyak Barang Berharga, Cuma 1 yang Digenggam

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved