Berita Tanjab Barat

Cuaca Ekstrem dan Ombak Tinggi, Nelayan di Kuala Tungkal Ini Banting Setir Jadi Tukang Sol Sepatu

Cuaca Ekstrem dan Ombak Tinggi, Nelayan di Kuala Tungkal Ini Banting Setir Jadi Tukang Sol Sepatu

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Deni Satria Budi
Tribunjambi.com/Darwin Sijabat
Cuaca Ekstrim dan Ombak Tinggi, Nelayan di Kuala Tungkal Ini Banting Stir Jadi Tukang Sol Sepatu 

Cuaca Ekstrem dan Ombak Tinggi, Nelayan di Kuala Tungkal Ini Banting Setir Jadi Tukang Sol Sepatu

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL- Memasuki bulan Januari, perubahan cuaca di perairan Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, terbilang ekstrem.

Selain ombak tinggi, angin kencang memaksa sebagian nelayan, gantung jaring dan beralih profesi, guna mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Ali (54) seorang nelayan tradisional di Kuala Tungkal mengaku harus ikut gantung jaring, akibat cuaca ekstrem.

Hal itu dilakukannya demi memenuhi kebutuhan keluarganya, istri dan dua anaknya. Bahkan Ali terpaksa beralih profesi sebagai tukang sol sepatu keliling.

Ramalan Cuaca Seminggu Kedepan 5-12 Januari 2020, BMKG Beri Peringatan Cuaca Potensi Cuaca Ekstrem

Makan Sepuasnya, 2020 Durian Akan Terhidang Gratis di Bungo Senin Malam, Ini Jadwalnya

Gelombang Tinggi Capai 2 Meter di Perairan Tanjab Timur, Ini yang Dilakukan Nelayan Saat Melaut

Alih-alih profesi yang menguntungkan, dia mulai menggeluti pekerjaan barunya itu berkeliling Kota Kuala Tungkal.

"Lumayanlah bisa dapat Rp70 ribu sampai Rp100 ribu sehari. Bisa buat belanja sama biaya sekolah anak. Juga bisa buat bayar kontrakan," sebut Ali, Minggu (12/1/2020).

Dia mengungkapkan jika profesi itu tidak menutup kemungkinan untuk digeluti seterusnya jika menjanjikan.

Namun dia juga mengatakan kemungkinan kembali pada profesi awal apabila cuaca untuk melaut kembali bersahabat.

Melihat kondisi ini, tokoh masyarakat Kuala Tungkal, Alamsah menilai, keputusan para nelayan dinilai sangat tepat.

Melihat kondisi cuaca yang membahayakan keselamatan para nelayan, fenomena banting setir para nelayan menjadi perihal yang biasa.

"Menurut saya itu manusiawi, siapapun bisa alih profesi jika kondisi tidak memungkinkan. Apa lagi sifatnya sementara," ujarnya.

Nelayan dan Kapal China Angkat Kaki dari Natuna, Ini Permintaan Menlu China Kepada Indonesia

VIDEO: VIRAL Hiu Paus Tutul Dekati Perahu, Ternyata Ada Benda Ini di Badannya, Nelayan Sampai Kaget

Menurutnya, kondisi ini seharusnya menjadi perhatian husus pemerintah daerah membantu masyarakat hususnya para nelayan.

Seperti meningkatkan SDM Nelayan, memberikan pelatihan-pelatihan. Memberikan bimbingan keterampilan berwirasuasta.

"Jadi, jika musim gantung jaring, nelayan masih bisa mencari nafkah di darat. Ini pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah," harapnya.

Cuaca Ekstrem dan Ombak Tinggi, Nelayan di Kuala Tungkal Ini Banting Stir Jadi Tukang Sol Sepatu (Darwin Sijabat/ Tribunjambi.com)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved