Berita Muarojambi

Budidaya Madu Lebah, Warga Maro Sebo, Muarojambi Butuh Suntikan Modal

Sejumlah warga Desa Danau Lamo, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muarojambi, mengembangkan potensi desanya dengan mengembangkan usaha madu lebah.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Deni Satria Budi
Tribunjambi.com/Samsul Bahri
Budidaya Madu Lebah, Warga Maro Sebo, Muarojambi Butuh Suntikan Modal 

Budidaya Madu Lebah, Warga Maro Sebo, Muarojambi Butuh Suntikan Modal

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Sejumlah warga Desa Danau Lamo, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muarojambi, mengembangkan potensi desanya dengan mengembangkan usaha madu lebah.

Upaya pengembangan usaha ini mulai dilakukan warga sekira 2016 lalu hingga saat ini usaha itu semakin berkembang.

Roni, seorang pembudidaya madu lebah mengatakan, saat ini pengembangan usaha madu sudah dilakukan secara berkelompok dengan nama Kelompok Tani Hutan Madu Sejahtera.

Roni yang merangkap sebagai Ketua Kelompok menyebutkan bahwa kegiatan budidaya madu lebah yang digeluti warga di tempatnya sudah berjalan sejak tahun 2016 silam.

Chef Arnold Murka Lihat Peserta MasterChef Indonesia Satu Ini yang Berbuat Curang, Langsung Diusir

HEBOH - 7 Orang Meninggal Disengat Lebah, Begini Cara Ampuh Hindari Sengatan Lebah.

Ribuan Laron Masuk Lapangan Dituding Jadi Penyebab Kekalahan PSIS Semarang Atas Madura United

Menurut Roni, saat ini kelompoknya dibimbing petugas dari Dinas Kehutanan Wilayah Provinsi Jambi, terkait usaha budidaya madu lebah dan cara pengembangannya.

"Sebenarnya sudah lama, awal mulanya itu ditahun 2016, tapi itu belum bentuk kelompok tani. 2017 baru usaha ini dibentuk dengan nama Kelompok Tani Hutan Madu Sejahtera, Desa Danau Lamo," ujarnya.

Ide untuk mengembangkan usaha madu lebah tersebut kata Roni, didapatkan dari bimbingan Dinas Kehutanan Wilayah Provinsi Jambi.

Untuk saat ini sudah ada sekitar 30 orang yang tergabung dalam kelompok tani tersebut.

Budidaya lebah madu di Desa Danau Lamo, Muarojambi
Budidaya lebah madu di Desa Danau Lamo, Muarojambi (Tribunjambi.com/Samsul Bahri)

"Untuk saat ini anggota kelompok tani hutan madu sejahteta sudah mencapai 30 orang. Alhamdulilah juga berkat dukungan pemerintah kelompok tani ini sudah berbentuk badan hukum," sebutnya.

Kata Roni, saat ini di dalam kelompok usaha tersebut sudah ada sarang madu sebanyak 130 peti. Setiap kali panen kelompok usaha madu tersebut sudah bisa menghasilkan madu sebanyak 50 sampai 60 kilogram.

Sementara itu untuk harga madu produksi budidaya lebah madu dijual dalam bentuk kemasan botol.

"Untuk kemasan botol ukuran 250 ml di bandrol seharga Rp 150 ribu. Kalau panennya rata-rata usia dua bulan sekali. Namun karena jumlah sarang sekarang terus bertambah maka dalam setiap minggunya selalu saja sudah ada yang bisa untuk dipanen," ungkapnya.

Budidaya lebah madu di Desa Danau Lamo
Budidaya lebah madu di Desa Danau Lamo (Tribunjambi.com/Samsul Bahri)

Sementara itu Kepala Desa Danau Lamo, Ismail mengatakan, pihaknya sangat mendukung adanya kelompok tani tersebut.

Namun, dirinya mengaku bahwa kelompok tani hutan madu sejahtera yang ada di desanya ini kini masih kekurangan modal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved