Wakajati Risal: Antarkan Kejati Jambi Raih WBK Melalui TP4J

Kejaksaan Tinggi Jambi telah menerima predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) yang diserahkan oleh Menpan-RB Tjahjo Kumolo di Jakarta.

Editor: Teguh Suprayitno
Humas Kejati Jambi
Wakajati Risal 

Wakajati Risal: Antarkan Kejati Jambi Raih WBK Melalui TP4J

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Kejaksaan Tinggi Jambi telah menerima predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) yang diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo di Jakarta, 10 Desember 2019 lalu.

Penghargaan tersebut tidak lepas dari kinerja Wakajati Risal Nurul Fitri. Selama hampir 5 bulan di Jambi, ia memang fokus pada Reformasi Birokrasi.

Ditemui Tribun, Risal mengatakan dari awal penempatannya ia sudah menegaskan supaya aparatur di Kejati tidak bermain-main dalam menjalankan tugas.

"Reformasi birokrasi penting dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Kejati Jambi telah membuktikannya dengan diraihnya predikat WBK," sebutnya.

Risal mengatakan terobosan yang dilakukan dalam rangka reformasi birokrasi itu seperti adanya Tim Pengawas Penegak Perilaku Pegawai dan Jaksa (TP4J) sehingga apabila ada laporan dari masyarakat terkait kerja aparat di Kejati Jambi maka akan langsung dilakukan klarifikasi dan investigasi.

6 Kabupaten/Kota di Jambi Dapat Penghargaan KLA, Begini Komentar Lutpiah Soal Anak

VIDEO: Iran Akui Tak Sengaja Menembak Pesawat Ukraina Pakai Rudal

"Diakhir masa tugas saya, semua sudah jauh lebih baik. Sejauh ini tidak ada aparat atau jaksa yang dilaporkan meminta minta proyek atau menerima suap," sebutnya.

Klarifikasi yang dilakukan sejauh ini sebatas penyimpangan secara administrasi seperti disiplin kerja atau penyelesaian perkara yang tidak tepat waktu.

"Penyimpangan seperti menerima suap atau meminta-minta proyek, tidak ada. Karena dari awal saya sudah mewanti-wanti hal demikian. Terbukti dengan diraihnya WBK semoga selepas saya dari Jambi hal ini bisa terus dipertahankan," tutupnya. (Ridaefriani)

Tak Lagi Nunggu Dijemput, Barang Bukti Langsung Diantar Jaksa

Wujud Reformasi Birokrasi yang dilakukan Risal juga tercermin dalam kesegipan kinerja aparatur dalam lingkup Kejati Jambi.

Risal menegaskan pihaknya terus melakukan percepatan-percepatan dalam menyelesaikan perkara.

"Seperti pada lelang barang rampasan. Sisa 2019 sangat sedikit sekali," ungkapnya.

Risal membeberkan terakhir Kejati telah menyetorkan hasil lelang eksekusi barang rampasan pada Kejaksaan Negeri (Kejari) kepada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp1,7 Miliar.

Hasil Lelang tersebut berasal dari penjualan 7 kendaraan roda empat.

"Keberhasilan ini berkat kinerja bidang pengawasan Kejaksaan Tinggi Jambi yang telah membentuk Tim TP4J,"ujarnya.

Tidak hanya itu, terhadap pengembalian barang bukti juga dilakukan percepatan sehingga tidak lagi menumpuk atau di simpan di Kejati.

"Sekarang kita jemput bola, tidak lagi menunggu barang bukti dijemput tapi jika sudah selesai, langsung kita antarkan. Itu menjadi tugas Jaksa," tegasnya.

Risal mengatakan baik pegawai tata usaha maupun jaksa sudah melakukan percepatan dalam menjalankan pekerjaan sehingga masyarakat bisa terlayani dengan baik. 

Cerita Masjid Muhajirin di Tepi Sungai Batang Tebo yang Kini Tak Terpakai, Jadi Seperti Bangunan Tua

Dewan Sebut Anies Mengesampingkan Urusan Banjir. Beda dengan yang Dilakukan Ahok Jelang Musim Hujan!

Terbuai Nikmatnya Tempoyak Patin dan Kopi AAA

Meski tak sampai 6 bulan bertugas di Jambi, Risal mengaku sudah memiliki kesan yang mendalam. Terutama soal kulinernya.

"Durian di sini enak, apalagi tempoyak patinnya. Luar bisa. Paling enak disini," sebutnya.

Yang tidak kalah nikmat, bagi Risal adalah Kopi AAA. Ia bahkan memastikan akan membawa stok kopi AAA sebelum meninggalkan Jambi bahkan bisa jadi ia minta dikirimkan lagi kopi hitam tersebut.

"Rasanya pas. Segala macam rasa. Pokoknya enak. Kalau pindah saya nanti bakal minta kirimi," ungkapnya.

Masyarakat Jambi sendiri secara umum digambarkan Risal sebagai penduduk yang ramah dan cinta damai. Kota Jambi baginya tenang dan tidak ada gejolak yang berarti.

Sebagai perantau, ia merasa aman dan nyaman tinggal di Jambi. Namun ia mesti siap untuk kembali dipindahkan.

"Kalau boleh dibilang di sini lagi enak-enaknya tapi disuruh pindah harus siap. Dimana pun saya siap," pungkasnya. (Ridaefriani)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved