Satu Anak di Kuala Tungkal Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat DBD, Warga Berharap Respon Cepat Pemkab

Warga Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempertanyakan kesigapan pemerintah khususnya dinas kesehatan dalam penanganan wabah penyakit demam berdarah (DBD

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: rida
Wartawan Tribun Jambi Darwin
FOGGING - Warga secara sukarela melakukan pengasapan (fogging) di sekitar Kota Kuala Tungkal 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Warga Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempertanyakan kesigapan pemerintah khususnya dinas kesehatan dalam penanganan wabah penyakit demam berdarah (DBD).

Warga Jalan Siswa Kecamatan Tungkal Ilir Rusdi mengatakan seharusnya pemerintah lebih cepat bertindaktanpa harus menunggu adanya korban.

"Harus menunggu korban dulu baru bertindak ya? Bukannya mencegah lebih baik daripada mengobati," tanyanya, Kamis (9/1/2020).

Tengah Malam, Bupati Al Harus Lantik Ratusan Pejabat di Pemkab Merangin, Ada Apa?

Video Bacaan Surat Yasin Lengkap, Keutamaan Mengaji Surat Yasin Latin dan Arab Serta Terjemahan

Update Kematian Lina Mantan Sule, Polisi Amankan Barang Bukti Hingga Kesaksian yang Mandikan Jenazah

Diungkapkan Rusdi, akibat penyakit yang bersumber dari nyamuk itu telah memakan korban jiwa.

"Warga Lorong Ikhsan depan Hotel Masa Kini meninggal dunia karena DBD. Kenapa pemerintah tidak begitu aktif?," tanyanya.

Untuk pencegahan, pihaknya telah meminta kepada dinas kesehatan agar dilakukan pengasapan atau fogging.

Namun ia merasa respon yang didapat lambat.

Kisah Wanita Aceh 100 Kali Nikah, 99 Suami Tewas saat Malam Pertama, Pembunuhan Tak Sengaja?

Sering Merasa Kesepian, Jati-hati, Bisa Picu Penyakit Ini, Tips Cara Menghindari Rasa Sendirian

KPK Sita Rp 1.8 M, Begini Kronologi Lengkap OTT Bupati Sidoarjo Saiful Ilah

"Kami warga Jalan Siswa minta fogging, tapi responnya lambat. Dua kali dulu diminta baru ditanggapi. Itu pun obatnya kurang bagus. Soalnya nyamuknya belum mati, malah beterbangan. Biasanya, kalau dulu, nyamuk langsung mati," kata Rusdi.

Sementara warga Jalan Kalimantan, Kecamatan Tungkal Ilir diungkapkan Rusdi mengalami hal yang sama.

Parahnya lagi hingga saat ini belum mendapatkan respon.

Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunjambi.com di Pesantren Al-Baqiyatush Shalihat Kuala Tungkal ada  santri yang terkena DBD.

Mulan Jameela Terancam di Penjara? Ada Nama Istri Ahmad Dhani di Kasus Investasi Bodong MeMiles

Skandal Jiwasraya - BPK Buka-bukaan, Erick Thohir: Bermasalah Sejak 2006, Kejagung Sudah Tahu Pelaku

Cium Bau Badan Vanessa Angel, Ternyata Ada Ketertarikan Tak Biasa Bibi Ardiansyah, Kok Bisa?

Tak Ada Operasi Balasan ke Iran, Donald Trump Sebut Ingin Masa Depan yang Baik Bagi Rakyat Iran

Namun Pengurus Madrasah Aliyah Pesantren Al-Baqiyatush Husnaini mengatakan hal tersebut belum pasti sebab belum ada hasil dari rumah sakit.

Saat masih ini masih menjalani perawatan dan pulang kampung.

Terkait informasi ada yang meninggal, Husnaini membeberkan bahwa itu adalah anak guru yang mengajar di Pesantren tersebut.

"Memang ada yang meninggal, cuman bukan santri di sini. Yang meninggal itu anak guru yang mengajar disini," ungkapnya.

Kemudian tribunjambi.com menginformasi kepada orang tua korban dan membenarkan hal tersebut.

"Iya benar, kata dokter di rumah sakit anak saya menderita DBD. Meninggal pada minggu (5/1/2020) siang," ungkapnya melalui sambungan telepon.

Sebelum meninggal dunia, anaknya sempat dirawat selama lima hari di Rumah sakit. (Darwin Sijabat/ Tribunjambi.com).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved