Kisah 'Predator' Kena Batunya, Reynhard Sinaga Dihajar Pemain Rugby hingga Berdarah-darah
Kembali ke Indonesia, keluarga dan teman-teman Reynhard Sinaga telah memutuskan hubungan mereka dengannya, menghapus tautan dan gambar di media sosial
"Ramuan sihir hitam," tulisnya.
"Manchester adalah kota ajaib. Kota romansa gay, kota cinta gay. Minumlah racun rahasiaku. Itu akan membuatmu jatuh cinta. Satu tetes saja sudah cukup."
Setelah dua kali memperkosa seorang laki-laki heteroseksual pada jam-jam awal Malam Tahun Baru 2015, Sinaga memberi tahu seorang teman dalam kesombongan yang memuakkan: "Saya bertemu dengannya di Pabrik (nama bar terdekat). Heteroseksual, 22, bermain sepak bola. Dia heteroseksual bahwa pada 2014. Dan pada 2015 mencoba mengetahui dunia gay hahaha."
Korban yang tidak curiga malah merasa bersalah pada Sinaga, karena telah blak-blakan mengungkap orientasi seksualnya pada Reynhard Sinaga.
Dalam sebuah percakapan tentang korban lain, seorang teman bertanya kepada Sinaga: 'Apakah Anda bertemu dengannya di (aplikasi kencan gay) Grindr?'
Mereka kemudian bercanda tentang "kamar Ray terlalu berantakan". Teman itu menambahkan, "Akan ada tubuh lelaki yang menumpuk di bawah tempat tidur."
Sinaga menjawab: "Sebenarnya itu sangat rahasia - tempat perlindungan anak laki-laki hetero. Mereka bersembunyi di lemari saya."
Teman itu menyamakan Sinaga dengan 'Robin Hood, mencuri dari jalan lurus (laki-laki hetero) untuk diberikan kepada kaum gay'.
Seorang wanita yang mengenal baik Reynhard Sinaga hingga 2013 mengatakan kepada The Guardian bahwa dia menganggap dirinya sebagai 'sedikit Peter Pan'.
Dia menggambarkannya sebagai 'narsis dan agak naif untuk segalanya'.
Setelah menjatuhkan hukuman, Hakim Goddard mengatakan Sinaga telah menunjukkan "tidak banyak penyesalan dan memang pada saat-saat selama kasus itu tampaknya benar-benar menikmati proses persidangan".
Rambutnya panjang dan ia mencatat selama persidangan.
Pada satu tahap ia bahkan tampak mengejek jaksa karena pandangannya tentang seks.
Botol minuman di flat Sinaga digambarkan. Dia dianggap telah membius pria-pria itu ketika memberi mereka minum dari alkohol pilihannya
Dia mengklaim jaksa itu diskriminatif dengan mengatakan bahwa yang ia lakukan itu bukanlah aktivitas seks normal, dan menuduh jaksa penuntut Iain percaya bahwa seks hanya bisa 'antara pria dan wanita'.