Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Digugat Ramai-ramai, Dianggap Tak Becus, Nilainya Rp 1 Triliun

Gugatan tersebut dilayangkan oleh korban banjir karena mereka menilai Pemprov DKI dan Anies tidak bekerja dengan baik.

Editor: Nani Rachmaini
Instagram Anies Baswedan / @jktinfo
UPDATE PETISI COPOT ANIES BASWEDAN SUDAH DITANDATANGANI LEBIH DARI 222 RIBU ORANG (6/1/2020) 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Digugat Ramai-ramai, Dianggap Tak Becus, Nilainya Rp 1 Triliun

TRIBUNJAMBI.COM-Tim Advokasi Korban Banjir DKI Jakarta melakukan gugatan kepada Pemprov DKI termasuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Gugatan tersebut dilayangkan oleh korban banjir karena mereka menilai Pemprov DKI dan Anies tidak bekerja dengan baik.

Pernyataan tersebut disampaikan anggota Tim Advokasi korban banjir Jakarta, Azas Tigor Nainggolan dalam acara Primetime News yang kemudian diunggah di kanal YouTube metrotvnews, Senin (6/1/2020).

"Dalam kondisi banjir ini, pemerintah daerahnya tidak bekerja dengan baik," jelas Azas.

Lebih lanjut, Azas menyebutkan beberapa indikator bahwa pemerintah tidak bekerja dengan baik terkait banjir di Jakarta.

"Indikatornya, masyarakat tidak dikasih tahu akan terjadi banjir," terangnya.

Anggota Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta Azas Tigor Nainggolan menyebut pihak Anies Baswedan terancam harus membayar ganti rugi senilai Rp 1 triliun.
Anggota Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta Azas Tigor Nainggolan menyebut pihak Anies Baswedan terancam harus membayar ganti rugi senilai Rp 1 triliun. (YouTube metrotvnews)

"Padahal informasi dari BMKG itu sudah jelas, tanggal 23 Desember, DPRD Jakarta sudah memanggil semua kepala dinas DKI Jakarta, bagaimana kesiapan banjir?," ungkapnya.

Dari pertemuan tersebut, ternyata belum ada kesiapan dari pemerintah daerah untuk menghadapi banjir.

"Tidak ada kesiapan, nah ini salah siapa? Mau digugat Gubernur Jawa Barat? enggak dong," katanya.

Begini Reaksi Mengejutkan Rizky Febian Saat Sule Ijin Menikah Lagi! Diungkap Sebelum Lina Meninggal

Kisah Predator Kena Batunya, Reynhard Sinaga Dihajar Pemain Rugby hingga Berdarah-darah

Zaenab Putri Qasem Soleimani Murka, Singgung Pembalasan Bagi AS dan Sekutunya

Tak hanya itu, Azas juga menyayangkan tidak adanya informasi yang didapat oleh masyarakat kalau mau terjadi banjir.

"Kan Gubernur Jakarta yang tidak bekerja dengan baik."

"Terus kita lihat informasi nggak ada yang didapat dari masyarakat kalau mau terjadi banjir," terangnya.

Azas juga menyebut, tidak adanya sistem pantuan darurat untuk masyarakat.

Azas menambahkan, dari tanggal 1 Januari 2020 masyarakat bekerja sendiri untuk membersihakan banjir.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved