Asusila

Diperas Jutaan, Gadis 18 Tahun Dipaksa Layani Nafsu Syahwat Wartawan Gadungan yang Ngaku Polisi

Seorang gadis 18 tahun inisial FDA, pasrah melayani nafsu syahwat dua wartawan gadungan Apartemen Gading Nias, Jakarta Utara.

Editor: Heri Prihartono
FDA (18), perempuan cantik korban pemerasan dua oknum wartawan gadungan yang mengaku sebagai polisi, saat memberikan keterangan di Mapolsek Kelapa Gading, Senin (6/1/2020). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)
FDA (18), perempuan cantik korban pemerasan dua oknum wartawan gadungan yang mengaku sebagai polisi, saat memberikan keterangan di Mapolsek Kelapa Gading, Senin (6/1/2020). 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang gadis 18 tahun inisial FDA, pasrah melayani nafsu syahwat dua wartawan gadungan Apartemen Gading Nias, Jakarta Utara.

Selain melayani nafsu syahwat dua wartawan gadungan, sosok gadis malang juga menjadi korban pemerasan.

Dua pria yang juga mengaku sebagai polisi itu merampas uang jutaan rupiah milik FDA.

Ramalan Zodiak Rabu 8 Januari 2020, Capricorn ; Siap Jatuh Cinta Harus Siap Terluka Juga

FDA (18), perempuan cantik korban pemerasan dua oknum wartawan gadungan yang mengaku sebagai polisi, saat memberikan keterangan di Mapolsek Kelapa Gading, Senin (6/1/2020).
FDA (18), perempuan cantik korban pemerasan dua oknum wartawan gadungan yang mengaku sebagai polisi, saat memberikan keterangan di Mapolsek Kelapa Gading, Senin (6/1/2020). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Kedua wartawan gadungan tersebut melancarkan aksinya di sebuah apartemen pada Senin (30/12/2019) lalu.

Saat itu, dua wartawan gadungan berpura-pura sebagai polisi.

Pelaku kenal dengan korban melalui sebuah aplikasi Michat.

Kemudian dua wartawan gadungan itu janjian bertemu dengan korban.

Jadwal Siaran langsung Mola TV Semifinal Carabao Cup Manchester United Vs Manchester City

Hal itu diungkap langsung oleh Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Jerrold Kumontoy.

"Di Michat mereka menemukan si korban, FDA," ucapnya, Senin (6/1/2019).

"Di mana terjadi komunikasi dengan DPA (Dwi) dan di hari yang sama mereka FDA dan DPA bertemu di Apartemen Gading Nias," tambahnya.

Dua wartawan gadungan itu sepakat untuk berpura-pura sebagai polisi sebelum bertemu dengan FDA (18) berbekal lencana palsu yang mereka bawa.

"Tak berapa lama JA (Jamal) masuk menggedor pintu apartemen. Mereka lalu mengaku sebagai polisi," kata Jerrold.

Kedua pelaku ini kemudian menunjukkan lencana polisi palsu untuk mengancam FDA.

Korban dituduh telah melakukan praktik prostitusi online.

"Jadi untuk FDA ini dituduh melakukan portitusi," kata Jerrold.

Kedua pelaku lalu mengancam akan menjebloskan korban ke penjara.

Gelombang Tinggi Capai 2 Meter di Perairan Tanjab Timur, Ini yang Dilakukan Nelayan Saat Melaut

Pengancaman ini pun berujung pemerasan.

"Dalam kamar tersebut FDA ini diancam dan disampaikan akan dibawa ke kantor polisi," kata Jerrold.

"Dalam proses ini juga kedua pelaku meminta uang," sambungnya.

Korban yang tak berdaya pun menyarahkan uang sebesar Rp 1,6 juta kepada wartawan gadungan tersebut.

Tak berhenti di situ, pelaku pun turut mengajak korban untuk berhubungan badan.

"Tersangka JA (Jamal) ini juga mengajak FDA ini untuk melakukan hubungan badan," terangnya.

"Terjadilah hubungan badan tersebut, setelah itu mereka pulang," tambahnya.

Dua oknum wartawan gadungan yang ditangkap karena memeras dan setubuhi perempuan cantik saat diekspose di Mapolsek Kelapa Gading, Senin (6/1/2020).
Dua oknum wartawan gadungan yang ditangkap karena memeras dan setubuhi perempuan cantik saat diekspose di Mapolsek Kelapa Gading, Senin (6/1/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Cerita korban diancam pelaku

FDA mengaku diancam dibawa ke penjara LP Cipinang oleh dua wartawan gadungan itu.

Mulanya, kata dia, pelaku datang dengan mengaku sebagai polisi.

"Dia bilangnya polisi doang, tunjukin satu buah kertas dari jauh nggak suruh saya baca. Jadi saya percaya-percaya aja kalo dia polisi, karena ada kalungnya gitu," kata FDA di Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Setelahnya, korban pun mulai diancam untuk dibawa ke LP Cipinang.

"Diancamnya dia mau suruh saya nginep di dia, ngajak saya suruh saya nginep di LP Cipinang, katanya," tambahnya.

Siapa Sebenarnya Bajak Laut Rocks D Xebec yang Menciptakan Yonkou Seperti Whitebeard dan Big Mom?

Kasus pemerasan terhadap wanita yang dilakukan dua oknum wartawan gadungan mengaku polisi
Kasus pemerasan terhadap wanita yang dilakukan dua oknum wartawan gadungan mengaku polisi (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Kemudian, pelaku juga meminta FDA mengumpulkan barang berharganya.

"Dia suruh kumpulin semua uang sama dompet, sama handphone juga. Jadi pas saya kumpulin, saya bilang ambil aja bang, uangnya yang penting aku nggak nginap di Cipinang, aku bilang gitu," ungkap FDA.

Pelaku pun kini telah diamankan pihak kepolisian.

Polisi menangkap kedua pelaku di Apartemen Gading Nias pada Jumat (3/1/2020).

Saat itu, kedua pelaku hendak melakukan aksi pemerasan serupa.

Atas perbuatannya, dua wartawan gadungan itu dikenakan Pasal 3678 KUHP tentang pemerasan dan pengancaman.

Pengakuan pelaku

Dwi Pujianto Akbar (DPA) dan Jamaluddin Arrozi (JA), oknum wartawan tipikor87.id yang ditangkap polisi seusai memeras dan mengancam wanita di Kelapa Gading, tak bisa memastikan keabsahan media mereka.

Dua oknum wartawan yang ditangkap atas kasus pemerasan dan pengancaman saat diekspose di Mapolsek Kelapa Gading, Senin (6/1/2020).

Ketika diwawancarai di Mapolsek Kelapa Gading, Dwi mengaku media tempatnya bekerja memiliki kantor di wilayah Depok.

"Wartawan bener pak. Kantornya di Depok pak, di Tapos," kata Dwi saat diekspose di Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (6/1/2020).

Namun, ketika ditanya apakah medianya terdaftar secara sah di Dewan Pers, pria itu tak bisa menjawab dengan pasti.

Ia hanya menyebutkan bahwa pendaftaran itu masih berproses.

"Nama medianya tipikor87.id, masih proses (pendaftaran)," kata Dwi.

Ketika ditanya lebih lanjut soal nama perusahaannya, Dwi kelabakan dan tak bisa menjawab.

"PT apa saya lupa, izinnya di bidang media," ujar Dwi.

Adapun dalam ID pers yang mereka punya, Dwi tertulis sebagai koordinator liputan dan Jamal sebagai reporter. (TribunnewsBogor.com/TribunJakarta)

Artikel ini sebelumnya tayang di Tribun Bogor berjudul: Nasib Wartawan Gadungan Peras dan Ajak Wanita Berhubungan Intim, Awalnya Kenal di Aplikasi Ini

 




Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved