Berita Viral
Jasad Ayah Dilempar dan Dibanting Secara Brutal Oleh Anak-anaknya, Videonya Beredar Luas dan Viral
Jasad Ayah Dilempar dan Dibanting Secara Brutal Oleh Anak-anaknya, Videonya Beredar Luas dan Viral
Jasad Ayah Dilempar dan Dibanting Secara Brutal Oleh Anak-anaknya, Videonya Beredar Luas dan Viral
TRIBUNJAMBI.COM - Beredar video memilukan yang dilakukan oleh seorang anak ke orang tuanya yang telah wafat.
Video menunjukkan beberapa anak membanting dan merusak peti ayahnya.
Bagi sebagian orang, dendam yang lama dipendam tak gampang hilang begitu saja.
Begitu pula dengan kasus yang dialami oleh seorang anak asal Tai'an, Jiangsu, Tiongkok yang menyimpan amarah kepada ayahnya ini.
Melansir media lokal, Sin Chew Daily, seorang anak tega memperlakukan jenazah ayahnya yang sudah terbujur kaku secara brutal.
• Keterkejutan Sule yang Tahu Anak Lina dan Teddy Diasuh Teman Ayahnya, Ini Reaksi dari Suami Lina
• Polres Muarojambi Diminta Ikut Siaga Bencana, Masalah Banjir Jadi Sorotan
• Bendera Merah Iran Berkibar, Jadi Tanda Tantangan Perang, Donald Trump Siagakan 3.000 Tentara
• Makin Memanas! Iran Hargai Kepala Donald Trump Rp1,1 Triliun Usai Qasem Tewas Oleh Rudal Amerika
Ia tampak membanting dan mengeluarkan jasad sang ayah secara paksa dari peti mati.
Kelakuannya itu terabadikan melalui kamera CCTV dan rekaman salah satu pelayat yang turut menyaksikan peristiwa tersebut.
Usut punya usut, peristiwa ini terjadi saat seorang pria renta meninggal karena sakit pada 17 Desember 2019 lalu.
Lelaki tua tersebut diketahui telah berkeluarga dan memiliki tiga orang anak yang terdiri dari satu laki-laki dan dua perempuan.
Namun ternyata, keluarganya tak harmonis sejak sang pria selingkuh dengan wanita lain.

Lampiaskan Dendam Kesumat yang Disimpan Sejak Kecil, Seorang Anak Ngamuk Hingga Banting Jenazah Ayahnya Secara Brutal: Kamu Udah Buat Hidup Kami Seperti di Neraka!
Tak lama berselang, ia pun memlilih meninggalkan istri dan anak-anaknya untuk si pelakor yang membuatnya jatuh cinta lagi.
Anak-anaknya yang masih kecil tentu memendam amarah setelah ditinggal pergi selama 40 tahun oleh ayahnya demi wanita lain.
Sayangnya, cinta si pelakor pada sang pria tampaknya bukanlah cinta sejati.