Wikijambi
WIKIJAMBI Rezeki Dadakan Petani Nanas Tanjabtim Jadi Langganan Tersendiri, Kisah Suka Duka
Petani nanas Tanjabtim di RT 02, Desa Jati Mulyo, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, pun mulai berkembang.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Duanto AS
Rezeki Dadakan Petani Nanas Tanjabtim Jadi Langganan Tersendiri, Kisah Suka Duka
TRIBUN JAMBI, MUARA SABAK - Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur ada perkebunan nanas seluar 10 hektare. Kawasan itu dalam tahap pengembangan.
Petani nanas Tanjabtim di RT 02, Desa Jati Mulyo, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, pun mulai berkembang.
Dalam sepekan petani bisa memanen hingga 500 biji nanas, yang pemasarannya masih mengandalkan pasaran lokal dan pelanggan luar. daerah.
Perkembang nanas Tanjabtim menunjukan trend positif.
• Temukan 7 Ekor Ular di Rumahnya Usai Banjir, Roy Marten : Kepalanya Kayak Ada Dua Gitu
• Mencicipi Gurami Bakar Andalan Pondok Gurami Jambi, Hidangan Panggang di Atas Bara
• WIKIJAMBI Keistimewaan Nanas Tanjab Timur di Bekas Tanah Gambut, Ini yang Membedakan Rasanya
Namun, dalam pengembangan usaha perkebunan nanas, para petani sedikit mengalami kesulitan dalam melakukan pemasaran hasil.
Saat ini, selain mengandalkan pembeli lokal baik dari pasaran, ataupun pelanggan tetap yang datang dari luar kabupaten juga para petani mengandalkan pembeli borongan dadakan.
"Pembeli borongan tersebut seperti orang yang membutuhkan nanas untuk kebutuhan acara, semisal resepsi atau hajatan dan pesta lainnya. Biasanya mereka membutuhkan pasokan nanas cukup banyak," ujar Juniarti, pemilik kebun.
Diakuinya, kondisi pemasaran memang tidak selamanya baik. Apalagi saat kondisi pasokan nanas cukup banyak (lagi musim nanas).

Para petani akan kesulitan untuk dapat memasarkan hasil panen.
"Kadang tu kito siap panen banyak, ruponyo nanas luar jugo banyak yang masuk, atau berbarengan dengan nanas Tangkit tadi," ujarnya.
Dalam pengelolaan perkebunan nanas ini sendiri, terdiri dari beberapa petani dan pemilik lahan (kelompok tani) dalam sekali panen kelompok tani tadi per pekannya mampu mengumpulkan lebih kurang 500-an biji nanas.
"Untuk per bijinya dibanderol Rp 3.000 saja, dengan harga tersebut sudah terbilang pas dan mencukupi," ujarnya.
Selain pemasaran, ada hal lain yang menghantui petani. Seperti permasalahan pada umumnya serangan hama babi hutan.
Sebenarnya hama tersebut tidak memakan hanya saja merusak pada pokok batang.