Penyebab Banjir Menurut Jokowi Hingga Anies Baswedan Bantah dengan Tegas Ini yang Jadi Sorotan Utama
Banjir yang merendam sejumlah wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu (1/1/2020) masih menjadi perhatian.
Penyebab Banjir Menurut Jokowi Hingga Anies Baswedan Bantah dengan Tegas, Ini yang Jadi Sorotan Utama
TRIBUNJAMBI.COM - Banjir yang merendam sejumlah wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu (1/1/2020) masih menjadi perhatian.
Selain menimbulkan kerugian harta benda, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mencatat adanya 43 korban meninggal dunia akibat banjir Jabodetabek.
Selain itu, ribuan orang lainnya harus mengungsi.
Hingga saat ini Sabtu (4/1/2020), banjir di beberapa daerah di Jakarta diinformasikan mulai surut.
Merespons banjir besar ini, publik menyoroti kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
• Makelar Kendaraan Juga Manfaatkan Momen Pemutihan Pajak, Ternyata Ini Tujuannya
• Kapal China Terobos Laut Natuna, Begini Reaksi Prabowo Subianto dan Mahfud MD!
Pemprov DKI dinilai lamban mengantisipasi ancaman banjir ini. Sejumlah pernyataan Anies juga menarik perhatian.
Berikut beberapa pernyataan Anies Baswedan terkait banjir Jakarta 2020:
Banjir juga landa daerah normalisasi
Seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (2/1/2020), Anies berpendapat bahwa banjir kali ini terjadi bukan perkara sudah dilakukan normalisasi atau belum.
Normalisasi yang dimaksud adalah normalisasi sungai, yang pelaksanaannya merujuk pada Perda tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang.
Saat Jakarta dipimpin Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, program normalisasi sungai dipercepat.
"Yang terkena banjir itu di berbagai wilayah. Jadi ini bukan sekadar soal yang belum kena normalisasi saja, nyatanya yang sudah ada normalisasi juga terkena banjir," kata Anies.
Adapun daerah yang sudah dilakukan normalisasi yakni Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
Anies mengatakan, banjir Jakarta dapat diselesaikan dengan cara pengendalian air di daerah hulu.