Jumlah Pengungsi Korban Banjir di Jabodetabek Capai 173 Ribu Jiwa, Kota Depok Paling Terdampak
Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah Jabodetabek berdampak pada ratusan ribu warga. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mengungkapkan pemerintah pusat harus terlibat dalam penanggulangan bencana di Jabodetabek.
Dilansir Kompas.com, bencana di Jabodetabek merupakan bencana nasional karena tidak hanya terjadi di satu wilayah saja.
"Persoalan ini bukan hanya persoalan wilayah, ini sudah menyangkut bencana nasional, karena ini kan faktor alam juga," ujar Pradi usai menghadiri peresmian Polres Kota Depok menjadi Polres Metro, Jumat (3/1/2020).
"Nah, hendaknya untuk intervensi itu, badan kerja sama antar wilayah provinsi ke depan itu harus ada di bawah satu kementerian untuk mengelola itu," imbuhnya.
• Geger Warga Temukan Ular King Kobra Sepanjang 2,5 Meter, Evakuasi oleh Tim Khusus Damkar Butuh 2 Jam
• Sempat Minta Maaf, Kini Menteri PU Basuki Hadimuljono Malah Bilang Gini Soal Naturalisasi Anies
• Sakit Pinggang Usai Bercinta? Jangan Anggap Remeh! Waspada Ada Penyakit Kelamin Mengintai
• Mengapa Tatiana Disebut-sebut Bakal Jadi Nama Anak Ahok? Benarkah Ini Alasannya

Pradi menyebut harus ada perhatian dan pembenahan pada aliran air sungai hingga bantaran.
Hal itu perlu dilakukan agar bencana banjir dapat diminimalisir.
"Sungai dan situ itukan di bawah Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane."
"Bagiamana hak-hak sungai aliran dari hulu sampai hilir benar bisa dintervensi jadi lebih tematik atau lebih monumental," ujar Pradi.
Pradi juga menekankan perlu adanya pembenahan dari mulai hulu ke hilir seperti yang dikatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kalau bahasa Pak Gubernur dari hulu benar adanya. Bahwa bahasa ini dari dulu sudah ada. Kita harus normalisasi dari hulu sampai hilir tapi bagaimana pelaksanaanya," ujar Pradi.
Penyebab Banjir
Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan beberapa faktor banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya di awal tahun 2020 ini.
"Ada yang daerah kontribusinya karena masalah curah hujan saja, ada yang kontribusinya karena ukuran saluran, ada yang kontribusinya karena faktor-faktor yang lain. Jadi ini bukan single variable problem, ini multiple variable," kata Anies dilansir Kompas.com.
Sementara itu penyebab banjir secara lebih lanjut disebut Anies Baswedan akan dilakukan seusai proses evakuasi rampung.
"Banjir Jakarta harus diselesaikan secara lebih komprehensif. Caranya yaitu mengendalikan volume air dari hulu yang akan masuk ke Jakarta," kata Anies.