Warga Tionghoa Asal Jambi Hendra Kho Jadi Anggota Sat Bravo 90, Pasukan Elite TNI AU
Sebagai anggota TNI, dia bukan orang sembarangan. Hendra Kho pernah bertugas di Sat Bravo 90 Penanggulangan Teror TNI AU.
Warga Tionghoa Asal Jambi Hendra Kho Pernah Jadi Sat Bravo 90, Pasukan Elite TNI AU
TRIBUNJAMBI.COM - Nama The Hok di Jambi sangat populer, karena merupakan kawasan ramai sejak zaman dulu.
Tapi banyak yang tidak mengetahui, The Hok merupakan nama warga Tionghoa yang sangat populer. Dia merupakan tauke karet pada zamannya.
Akhirnya, nama The Hok diabadikan menjadi nama kelurahan.
• Peristiwa 1999, Sniper Incar Kepala Kopassus Denjaka dan Satbravo Paskhas, Hujan Peluru di Saparua
• Pak RT Kaget saat Polwan Cantik Berpakaian Minim Datang ke Rumah, Penyamaran Tak Terduga
• Catatan Marco Polo 700 Tahun Lalu, Siapa Sebenarnya Orang Pendek Berkaki Terbalik di Kerinci?
Selain itu ada nama Datuk Shin Thay.
Tokoh ini merupakan warga Tionghoa yang turut menyebarkan agama Islam di kawasan Seberang Kota Jambi.
Memang, kalau itu banyak tokoh Tionghoa yang memiliki peran penting di Jambi.
Di era saat ini, sebenarnya ada warga Tionghoa dari Jambi yang merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pria itu bernama Hendra Kho.
Siapa sebenarnya Hendra Kho?
Mengutip Kompas.com, kakek dari Hendra Kho juga merupakan anggota militer Indonesia di masa silam.
Sebagai anggota TNI, dia bukan orang sembarangan.
Hendra Kho pernah bertugas di Sat Bravo 90 Penanggulangan Teror TNI AU.
Informasi yang dihimpun dari beberapa sumber menyebutkan kakek dari Hendra Kho datang dari Tiongkok sekira 1912.
Kakek Hendra bernama Kho Bak Tjoa.
Dia menjadi pejuang 1945 di Riau.
Dan orangtua Hendra bernama Djoni Kho dan Tjoa Ngang Heng.
“Saat masa pendidikan dulu, oleh pelatih, saya sering dipanggil Dji Sam Soe. Sebab nomor helm saya 234,” ujar Hendra.
Penuturan Hendra Kho, dirinya masuk tentara karena terispirasi kakeknya yang datang dari Tiongkok sekira 1912-an.
“Dan ketika di sini, dia juga mengangkat senjata,” kata pria asal Jambi ini.
Untuk diketahui, dari 256 orang lulusan perwira, Hendra Kho berada di peringkat ke-32.
Dari 72 siswa matra udara, Hendra Kho berada di urutan tujuh dari 10 siswa terbaik.
Penelusuran Tribun di situs http://tni-au.mil.id/, dengan menggunakan kata kunci “Hendra Kho”, muncul satu berita dengan nama tersebut.
Berita yang dipublish pada 26 Maret 2015 itu berjudul TNI AU Selenggarakan 6th English Speech Contest. Salah satu juara lomba tersebut adalah Hendra Kho.
“Untuk kelompok Pama, juara pertama diraih Lettu Pnb Bayu Anugrah, Skadron Udara 14, juara kedua Kapten Sus Hendra Kho, SH, Korpaskhas, dan juara ketiga Kapten Kes dr Bhayu Rizzalinor, Wingdik Terbang Lanud Adisutjipto.” Demikian penggalan isi berita tersebut.
The Hok dan sejarahnya
Tjoa The Hok merupakan tokoh dari etnis Tionghoa yang datang ke Jambi pada abad 19.
Pada suatu kali wawancara dengan Tribunjambi.com, Supriyanto Kang, generasi kelima dari keturunan Tjoa The Hok, menuturkan keluarga besar Tjoa The Hok atau yang lazim disebut dengan The Hok, sekarang namanya menjadi salah satu kelurahan di Kota Jambi.
Nama The Hok memang sudah tidak asing lagi bagi warga kota Jambi. 
Nama ini sudah melekat, dan menjadi salah satu kelurahan di Kota Jambi yakni Kelurahan The Hok.
Informasi yang dihimpun Tribunjambi.com, Tjoa The Hok adalah orang Tionghoa yang pertama kali menginjakkan kakinya di Jambi.
Dia datang dari negara Tirai Bambu (RRC) pada 1890.
Menurut riwayatnya, pertama kali datang ke Jambi The Hok bermukim di depan kantor Golkar Kota Jambi.
Waktu itu di sana ada sebuah gudang asap (pengasapan karet, Red).
The Hok dikenal sebagai pedagang karet dan punya perkebunan karet. 
Masih dalam lingkungan rumahnya yang sekarang disebut daerah The Hok, dia membangun sebuah gudang pengasapan karet.
Dia pedagang yang gigih, getah hasil sadapan warga Jambi di antaranya dijual kepada The Hok.
Siapa saja warga Tionghoa yang datang ke Jambi, pasti menumpang nginap di rumahnya yang konon luas.
Tjoa The Hok, dikaruniai delapan orang anak.
Tiga di antaranya laki-laki dan lima perempuan.
Dari data yang didapat, The Hok punya dua istri.
Keturunan The Hok bermukim di Singapura dan Tiongkok.
Sedangkan dari istri keduanya, lebih banyak tinggal di Indonesia seperti Jambi, Kuala Tungkal, Surabaya, Jakarta, Palembang, Bengkulu dan Medan.
Sebagian lagi bermukim di Taiwan, Singapura, Australia dan Amerika Serikat.
Tjoa The Hok wafat pada usia 90 tahun yang dimakamkan di Singapura sekitar tahun 1960 ( bulan 3, tanggal 2 imlek).
Itulah tokoh-tokoh warga Tionghoa asal Jambi. (*/ Tribunjambi.com)
• Pesan Menohok Maia Estianty untuk Ahmad Dhani Bebas Penjara, Jangan Kira Cuma Mulan yang Bahagia!
• Ramalan Shio 2020 Tahun Tikus Logam Lengkap 12 Shio, dari Karier s/d Keuangan dan Keluarga
• 10 Artis Asal Jambi yang Ngetop di Jakarta, dari Artis Cantik sampai Sutradara Kondang
• REAKSI Maia Estianty Lihat Anaknya Pilih Bersama Mulan Jameela Jemput Ahmad Dhani Daripada Ikut Dia
