'MANTERA' Katemin Bisa Lolos Dari Serangan Harimau Berjarak Semeter, Mata Melotot dan Kumis Berdiri
Katemin (54), warga Kampung 5 Talang Tinggi, Desa Padang Bindu, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel), tak menyangk
TRIBUNJAMBI.COM- Katemin (54), warga Kampung 5 Talang Tinggi, Desa Padang Bindu, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel), tak menyangka dirinya akan selamat setelah berhadapan dengan harimau dengan jarak sekitar 60 centimeter.
Namun, setelah berhadapan dengan dirinya.
Harimau tersebut rupanya menerkam keponakannya bernama Sulistiowati (30) yang saat itu sedang mandi di pemandian umum.
Dikutip dari Tribunsumsel.com, diceritakannya, sore itu, sekitar pukul 17.00 WIB.
• KRONOLOGI Ibu-ibu Tampar Bocah SD Hingga Luka Memar, Terancam Hukuman Hingga 3.5 Tahun Penjara
• Sosok Rayhan Calon Suami Isyana Sarasvati, Sudah Pacaran 12 Tahun, Ini Profesinya
• Kemesraan Sarwendah dan Bertrand Peto Berlanjut, Istri Ruben Onsu Tak Ragu Tunjukkan di Pesawat
Ia sedang menyetek kopi di kebun yang berdampingan dengan kebun keponakannya Sulis, tiba-tiba mendengar suara ranting diinjak.
Mendengar itu, lanjutnya, ia pun kemudian menoleh dan ternyata ada harimau yang sudah siap menerkamnya dengan posisi dagu dan dadanya menyentuh tanah, sementara kakinya masih berdiri.
"Saya melangkah ke depan dua langkah, harimau-nya juga melangkahkan kakinya dua langkah, matanya melotot dan kumisnya langsung berdiri, panjangnya sekitar 2 meter, saat dia (Harimau) melotot mata saya pun tetap kuatkan diri menatapnya," ujarnya.
• Wabup Hadiri Haflah Wisuda Khotmil Al Quran di Sungai Gelam, Ini Harapannya
• Sohibul Iman Tak Percaya Pengakuan Penyerang Novel Basweedan, Rasanya Tidak Masuk Akal
• Download Lagu MP3 Dangdut Koplo Via Vallen dan Nella Kharisma, Ada Videonya Full Album Nonstop!
Kemudian, ia lalu berbicara pada harimau tersebut aku dak nganggu kau, kau jangan ganggu aku, aku di sini nyari makan, kau silahkan nyari makan di tempat lain.
Setelah itu, Katemin perlahan-laham mundur, namun posisi tubuhnya tetap berhadapan dengan sang harimau.
"Saya berdoa ya Allah beri aku keselamatan, saya terus mundur lalu saya lihat dia (Harimau) hanya diam dan kemudian langsung menjauh, dari kejauhan saya lihat dia pergi dan mengarah ke pemandian," katanya.
• NONTON Streaming Boruto: Naruto Next Generation Episode 138 Hari Ini, Kejutan untuk Sang Kakek
• Tes Kepribadian dengan Pena, Minta Si Dia Pegang Pena, Lalu Lihat Karakternya di Sini
• Watak Asli Syahrini Dibongkar Oleh Security, Huni Apartemen Termewah di Jakarta Senilai Rp 41 Miliar
• Benarkah Micin Merupakan Zat Berbahaya? Ternyata WHO Berkata Lain, Jadi Lebih Sehat?
Katemin mengatakan, dirinya sama sekali tak menyangka setelah ia berhadapan dengan harimau itu, keponakannya menjadi korban saat sedang mandi.
"Saya sama sekali tidak tahu, dan tidak bisa ngomong apa-apa lagi saat tahu kalau ternyata setelah bertemu dengan saya, harimau itu menerkam Sulis," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Katemin Lolos dari Serangan Harimau Setelah Saling Berhadapan, Ini yang Diucapkannya"

Badannya Terecer, Petani Ini Tewas Diduga Akibat Diserang Harimau
Penyebab kematian Suhadi (50) yang tubuhnya ditemukan dalam kondisi tercecer di dalam kebun di areal Lekung Benuang, Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu,Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, diduga kuat akibat diserang harimau.
Dugaan itu muncul setelah tim forensik Polda Sumatera Selatan melakukan autopsi terhadap potongan jenazah korban, Senin (23/12/2019).
Kapolsek Mulak Ulu Lahat AKP Kasmini Dardah mengatakan, tubuh Suhadi tercabik-cabik karena binatang buas.
Hasil dari pengecekan lokasi kejadian, mereka banyak menemukan jejak kaki harimau di sekitar ceceran tubuh korban ditemukan.
"Ada jejak di sana diduga kuat harimau. Hasil autopsi juga mengarah ke hewan buas," kata Kasmini melalui sambungan telepon.
Kasmini menyebutkan, informasi yang ia dapat, beberapa warga juga mengaku pernah melihat harimau di lokasi kejadian.
Namun, sampai saat ini mereka belum mengetahui siapa warga yang melihat tersebut.
"Kabarnya begitu, tapi tidak tahu siapa yang melihatnya (harimau). Ini kan kabar-kabar saja dari mulut ke mulut,"ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Lahat AKBP Irwansyah menambahkan, hasil autopsi menunjukkan Suhadi tewas karena serangan binatang buas. Namun, ia belum memastikan jenis bintang buas tersebut.
"Laporan forensik, hasilnya positif karena binatang buas. Tapi tidak diketahui binatang apa," kata Irwansyah.
Saat ini, hasil dari autupso telah diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk dilakukan penyelidikan lokasi Suhadi tewas akibat diserang binatang buas.
"Wewenang penyelidikan selanjutnya adalah BKSDA karena korban tewas akibat serangan binatang buas. Informasi dari BKSDA, dugaan kuat jenisnya harimau bukan binatang lain," jelas Kapolres.
Dekat permukiman Kepala BKSDA Sumatera Selatan Genman Suhefti Hasibuan sebelumnya menjelaskan, berdasarkan informasi petugas di lapangan, lokasi tempat Suhadi tewas merupakan kawasan hutan lindung. Jarak antara hutan dan permukiman warga sekitar 2 kilometer.
"Itu kawasan hutan lindung juga yang masuk ke pengelolahan Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Semendo. Lokasi kebunnya itu memang menurut teman-teman yang sering ke situ masuk ke dalam kawasan hutan lindung," kata Genman saat dikonfirmasi melalui telepon.
Menurut Genman, penyebab kematian Suhadi saat ini sedang diselidiki pihak kepolisian.
Namun, berdasarkan informasi yang ia dapat dari penggiat harimau, ciri-ciri seseorang menjadi mangsa harimau mirip yang dialami Suhadi.
"Kalau saya sendiri tidak punya pengalaman (soal harimau). Tapi, teman-teman yang bergerak di harimau (pemerhati) saya tanya, ada model seperti itu, biasa terjadi juga (dimangsa)," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Badannya Terecer, Petani Ini Tewas Diduga Akibat Diserang Harimau"