3 Alasan Mengapa Makan Mi Instan Berdampak Buruk Bagi Kesehatan, Hipertensi dan Jantung Mengintai
Siapa coba yang tidak mengenal dan tidak menyukai makanan instan ini? Bahkan anak-anak kecil pun bila disodori makanan ini dengan senang hati mereka a
TRIBUNJAMBI.COM- Siapa coba yang tidak mengenal dan tidak menyukai makanan instan ini? Bahkan anak-anak kecil pun bila disodori makanan ini dengan senang hati mereka akan menyantapnya.
Kebanyakan penduduk Asia, seperti halnya nasi, bahkan menganggap makanan ini sebagai makanan pokok.
Bahkan penduduk dunia pun sangat menyukai makanan yang kebanyakan diproduksi oleh bangsa Asia ini.
Makanan instan apa sih? Ya, mi instan.
Bagi kebanyakan orang di luar sana, menyiapkan mi instan hanya membutuhkan waktu kurang dari satu atau dua menit.
Hal ini memudahkan siswa, orang tua, dan pekerja penuh waktu untuk membuat makanan yang tidak memerlukan banyak usaha.
• Viral, Istri Paksa Suami Mengemis di Palembang, Sambil Dipukuli, Lihat Rekamannya Warganet Meradang
• Sedang Hamil 7 Bulan dan Lumpuh, Istri Dianiaya Suami Hingga Tewas, Anak Kandung Ikut Menyiksa
• Ini Identitas 6 Orang Warga Pati yang Tewas saat Tragedi Longsoran PETI di Merangin
Namun, tanpa disadari yang terjadi adalah memakan mi instan adalah risiko yang mengancam jiwa.
Meskipun ada mitos umum seperti menambahkan sayuran ke dalam semangkuk mi instan untuk meningkatkan nilai gizi.
Masalah yang ditimbulkan adalah sesuatu yang tidak hanya bisa diatasi dengan makanan mentah tersebut.
Konon, seperti dilansir dari Medical Daily, berikut ini beberapa alasan mengapa makan mi instan bisa berdampak buruk bagi kesehatan seseorang.
Kesulitan mencerna
Mi instan dapat menyaring sistem pencernaan, mendorongnya untuk memecah mi olahan selama berjam-jam.
Hal ini dapat mengganggu kadar gula darah seseorang dan pelepasan insulin jika dikonsumsi terlalu cepat
Mi instan mendorong pencernaan menjadi lambat, karena sering mengonsumsi pengawet dan bahan kimia beracun lainnya.
Dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan paparan berlebih dari butiran hidroksanisol dan t-butil hidrokuinon.