Asusila
TERUNGKAP Jasa Kawin Kontrak di Bogor, Pria Hidung Belang Bayar Rp 2 Juta Sehari!
Terungkap fenomena kawin kontrak di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor yang diendus Polres Bogor.
TRIBUNJAMBI.COM - Terungkap fenomena kawin kontrak di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor yang diendus Polres Bogor.
Fenomena kawin kontrak ini ditawarkan mucikari dengan tarif menggiurkan.
Sasaran kawin kontrak adalah pria hidung belang yang berduit.
• VIDEO: Waspada Ini, 6 Gejala Masalah Jantung Mulai dari yang Paling Ringan hingga Parah
Pelanggan kawin kontrak biasanya turis asal Timur Tengah.
Dalam aksinya, para pelaku menawarkan para wanita yang bisa dijadikan istri kontrak.
Jika cocok, mucikari akan menyiapkan wali nikah abal-abal.
• Pamit Makan ke Ibu, Seorang Wanita Muda di Ngawi Ditemukan Tewas Tanpa Busana!
Proses ijab kabul pun cukup singkat, hanya sekitar 5 menit.
"Sesuai permintaan, minta 5 hari, karena dia stay di Puncak 5 hari, jadi selama stay di Puncak dia bayar sewanya (kawin kontrak) 5 hari," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Benny Cahyadi di Mapolres Bogor, Senin (23/12/2019) malam.
Polisi telah menangkap beberapa orang yang diduga sebagai penyedia wanita atau mucikari dalam kasus kawin kontrak tersebut.
• Praktik Kawin Kontrak di Bogor, Peminatnya Turis Timur Tengah, Tarif Sampai Rp 7 Juta Untuk Seminggu
Praktik kawin kontrak di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor sebenarnya bukan hal baru.
Praktik seperti ini sudah berlangsung sejak belasan tahun lalu sejak kawasan Puncak yang memiliki hawa sejuk jadi tempat tujuan wisata turis asal Timur Tengah.

Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni menjelaskan, para mucikari yang diamankankan ini di kawasan Cisarua Puncak, Kabupaten Bogor bermodus sebagai sopir turis wisatawan Timur Tengah.
Saat bertemu dengan turis Timur Tengah, mereka akan menawarkan wanita-wanita untuk dijadikan istri kontrak.
Lama kawin kontrak bervariari, antara 5 hari hingga 1 bulan tergantung lama waktu turis tersebut berlibur di Indonesia.
• Kenapa Orang Islam Salat Saat Terjadi Gerhana? Apa Pentingnya Gerhana Bagi Umat?
"Modus mereka sebagai sopirnya turis termasuk menawarkan kawin kontrak dan bersangkutan juga jadi walinya, jadi tanpa ada penghulu," kata AKBP Muhammad Joni dalam jumpa pers, Senin (23/12/2019) malam.