Sudah 4 Tahun, Pakar Ekspresi Ungkap Kejanggalan di Wajah Jessica Kumala Wongsi Kasus Kopi Maut
Nyaris 4 tahun, pada 2016 silam, kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang sangat misterius itu begitu menggemparkan publik.
Sudah 4 Tahun, Pakar Ekspresi Ungkap Kejanggalan di Wajah Jessica Kumala Wongsi si Kopi Maut
TRIBUNJAMBI.COM-Nyaris 4 tahun, pada 2016 silam, kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang sangat misterius itu begitu menggemparkan publik.
Setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan mendalam, penyebab kematian Wayan Mirna Salihin terungkap, karena Sianida yang terkandung dalam kopinya.

Wayan Mirna Salihin meninggal setelah meneguk kopi vietnam yang telah dipesan temannya Jessica Kumala Wongso di Kafe Oliver, pada 6 Januari 2016 silam.
Tak sendiri, Mirna datang ke kafe Oliver bersama dengan dua temannya yakni Jessica Kumala Wongso, dan Hani.
• Krnologi Remaja 16 Tahun Bawa Mobil Plat Merah Terlibat Kecalakaan Maut Tewaskan 2 Pengendara Motor
Pihak kepolisian bahkan kesulitan menentukan tersangka dalam kasus yang terkenal dengan sebutan kopi sianida ini.
Jessica, Hani, dan seluruh pegawai di kafe Oliver bahkan diperiksa sebagai saksi.
Banyak publik yang menduga bahwa tersangka pembunuh Mirna adalah Jessica.
Tak terima disebut tersangka dan namanya dicemarkan, Jessica sempat menjumpai awak media untuk memberikan klarifikasi.
Jessica terlihat sangat santai di depan kamera dan banyak orang.
Namun siapa sangka, seorang pakar ekspresi berpendapat lain?
• Blak-blakan Soal Luna Maya, Faisal Nasimuddin hanya Berteman dengan Mbak Bulan?
Nunki Suwardi seorang pakar ekspresi menyebutkan banyak kejanggalan pada ekspresi Jessica.
Hal tersebut diungkapkan Nunki dalam tayangan Fokus Selebriti, yang diunggah di kanal Youtube pada 28 Januari 2016.
"Ada beberapa hal yang saya catat ya dari perilakunya Jessica, di mana setiap kali Jessica berbicara mengenai kasus ini, ada respon yang disebut dengan kompresi bibir atau lip compression."
"Bibirnya itu dikulum masuk ya, atau ditarik sehingga membentuk segi lurus," ungkap Nunki.