Berita Tanjab Timur
Minimnya Mesin, Petani Harus Berebutan Satu Traktor Untuk Membajak Belasan Hektare Lahan Mereka
Musim tanam telah tiba petani di Kecamatan Geragai keluhkan minimnya mesin pembajak sawah, saat ini para petani hanya mengandalkan
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribunjambi.com, Abdullah Usman
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Musim tanam telah tiba petani di Kecamatan Geragai keluhkan minimnya mesin pembajak sawah, saat ini para petani hanya mengandalkan satu mesin bajak, Minggu (22/12).
Para petani padi yang berada di Kelurahan Pandan Jaya Blok E Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjab Timur, mengeluhkan minimnya fasilitas traktor untuk membajak sawah.
Dikatakan satu dari petani di kawasan tersebut Nopendi, mengatakan kondisi tersebut sangat berdampak pada kinerja para petani dan berdampak pada keterlambatan masa tanam.
"Dengan luas lahan tanam yang mencapai belasan hektare lebih ini, hanya mengandalkan satu alat traktor bayangkan saja berapa sulitnya kita untuk dapat membuka lahan untuk menanam," ujarnya.
• 6 Kasus Artis Paling Heboh Sepanjang 2019, Fakta Terakhir Masih Bergulir dan Selalu Diburu Netizen!
"Jadi mesin satu tadi kita harus rebutan dan bergantian, untung-untung tidak ngadat atau terpuruk," jelasnya.
Selain permasalahan alat, juga fasilitas racun rumput yang diberikan pemerintah dianggap petani kurang efektif.
Mengingat setelah disemprot banyak rumput yang enggan mati meskipun mati namun tumbuhnya cepat.
"Kadang itu duluan rumput yang tumbuh dari pada benih padi yang kita tabur, tentu hal tersebut sangat berdampak pada tanaman," tambahnya.
• Promo & Diskon Mall Jamtos Jambi - Late Night Sale Trona hingga Diskon 40 Persen di The Body Shop
Para petani berharap, dengan kondisi seperti saat ini pihak terkait dapat lebih memperhatikan lagi.
Tritama permasalahan permasalahan yang tengah dihadapi para petani baik persoalan racun hingga permasalahan minimnya alat traktor. (usn)
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:
.