Kaki Remuk dan Putus, Korban Ledakan Kompresor di Mandiangin Sempat Bertahan Dua Jam

Kaki Remuk dan Putus, Korban Ledakan Kompresor di Mandiangin Sempat Bertahan Dua Jam

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Korban ledakan tabung pengisian angin ban atau kompresor sempat dirawat di Puskemas Mandiangin, Minggu (15/12).

Korban yang saat itu mengalami luka parah pada bagian kaki dan tangan masih sadarkan diri. Sebelum akhirnya meninggal dunia, korban Melgi (28) masih bertahan dua jam lebih.

"Masih sadar, kita ajak ngomong masih bisa, tensi bagus," kata Kepala Puskesmas Mandiangin dr Yoga,  Minggu (15/12)

Pada pukul 07.52 WIB akunya sudah mengkondisikan semua staf dan dokter UGD dan langsung menangani korban.

• BREAKING NEWS Ledakan Tabung Gas Pengisian Angin di Sarolangun, Kaki Melgi Putus dan Tangan Remuk

Pada saat penanganan, ternyata pada bagian tubuh korban ada yang putus pada tangan kanan sebatas siku dan kaki kiri sebatas mata kaki juga terpisah dari tubuh.

"Kakinya putus dan tangannya, kaki kanan dan kiri ada patah tulang terbuka, dan luka robek, dan kelopak mata kiri memar dan dadar ada sobek kecil," ujarnya.

Katanya, kurang lebih satu jam pemeriksaan dan penanaganan, waktu itu digunakan untuk menghentikan pendarahan.

Setelah itu, pihak puskesmas menyarankan untuk korban dirujuk ke Rumah Sakit Jambi, namun di perjalanan, sampai Muaro Bulian meninggal dunia pada sekira pukul 10.30 WIB.

"Perjalanan ke jambi pukul 09.WIB mulai agak gelisah, mungkin banyk keluar darah, jadi sejam setelah kami perjalan merujuk dia suda meninggal dunia," katanya.

Sementara, Kapolsek Mandiangin, Iptu Adi Prayitno mengatakan kondisi usai kejadian di TKP sudah kondusif dan jenazah sudah dimakamkan sore minggu (15/12).

"Sudah dimakamkan tadi sore," katanya.

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:

.