Berita Tanjab Timur
Rumah Sakit di Tanjabtim Mulai Dibanjiri Pasien DBD, Belasan Anak-anak
Memasuki musim penghujan penyakit Demam Berdarah menjadi ancaman baru bagi warga Tanjabtim, rumah sakit mulai dibanjiri pasien.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribunjambi.com, Abdullah Usman
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Memasuki musim penghujan penyakit Demam Berdarah menjadi ancaman baru bagi warga tanjabtim, rumah sakit mulai terima pasien DBD. Jumat (13/12)
Pada bulan Desember ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nurdin Hamzah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), telah menangani puluhan pasien anak dan orang dewasa yang menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Direktur RSUD Nurdin Hamzah, dr. H. Muhammad Nasrul Felani menyebutkan, sampai Desember 2019 ini, jumlah masyarakat Tanjabtim yang terkena penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aides Aegypti itu mencapai 25 orang.
• Kasus Perdagangan Gelap Baby Lobster Target Besar Polres Tanjabtim
"Dalam bulan Desember pasien anak ada 11 orang, yang sekarang dirawat ada dua orang. Untuk yang dewasa ada 14 orang, yang dirawat sekarang ada 5 orang. Dan semuanya Alhamdulillah bisa kita tangani," ujarnya.
Saat ini pasien yang datang dirawat, lanjut Nasrul kebanyakan berasal dari Wilayah Kecamatan Geragai, Dendang, Muara Sabak timur dan Kecamatan Muara Sabak Barat.
Khusus untuk Kecamatan Muara Sabak Barat tercatat ada tiga kasus, yakni satu kasus di Kelurahan Parit Culum satu, satu kasus di Kelurahan Parit Culum Dua dan satu kasus di Kelurahan Teluk Dawan.
Lebih lanjut dikatakannya pula, jika dibandingkan dengan tahun 2017 dan 2018, jumlah kasus DBD pada tahun ini cenderung meningkat.
Sayangnya dirinya tidak membeberkan angka pasti peningkatan kasus penyakit Demam Berdarah itu.
"Dua tahun belakang tidak banyak, tahun 2016 yang banyak dan tahun 2019 ini ngulang lagi," terangnya.
Sebelum Nya, dikatakan Kabid P2P Dinas Kesehatan Tanjab Timur Jumiati mengatakan, terkait DBD memang kita sudah memiliki beberapa peta rawan penyebaran kasus penyakit DBD tersebut.
• Siswa yang Bunuh Diri di Tanjab Timur Baru 2 Minggu Pindah Sekolah, Kepsek Duga Masalah Pribadi
"Di Tanjabtim sendiri yang masuk kategori rawan dari 11 kecamatan ada tiga kecamatan yang berpotensi besar, yakni Kecamatan Geragai, Mendahara dan Rantau Rasau," jelasnya.
Lebih lanjut, untuk saat ini jumlah pasien penderita DBD sendiri pada bulan November ini masih belum terlalu terlihat, meski memang sudah ada yang terjangkit.
"Kalo data riilnya saya lupa yang jelas tidak lebih dari 10 jiwa," ujarnya.
Namun jika dihitung dari Januari, tentu jumlahnya cukup tinggi. Namun pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan dan menerapkan 3M membersihkan, menguras dan menutup penampungan air.
Selain itu juga membersihkan lingkungan yang dapat dijadikan sarang bagi nyamuk DBD tadi. Sejauh ini sendiri belum ada laporan terkait pasien yang meninggal dunia akibat DBD. (usn)
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:
.