Siswa SMA di Tanjab Timur Bunuh Diri
Siswa SMA di Tanjabtim Bunuh Diri, Diduga Pelajaran Sekolah Terlalu Berat dan Siswa Tak Kuat
Informasi yang dihimpun Tribunjambi.com, siswa tersebut sempat curhat kepada orang tua pada malam sebelum kejadian, Rabu (11/12).
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Duanto AS
"Memang malam tadi dio sempat cerito ke bapak mamaknya, kalo pelajaran di SMA terlalu berat dan dirinya merasa tidak kuat," bebernya.
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Suasana duka masih menyelimuti kediaman korban di Teluk Majelis, Kabupaten Tanjab Timur, Jambi, Kamis (11/12) siang.
Saat Tribunjambi.com tiba pukul 12.46 WIB, jenazah siswa SMA di Tanjabtim yang diduga bunuh diri itu baru saja selesai disalatkan.
• BREAKING NEWS: Pukul 05.00 Jarpandi Kaget, Pelajar SMA di Tanjabtim Tewas Tergantung di Depan Rumah
• BREAKING NEWS: Pelajar di Sarolangun Tewas di Tempat, Terkapar Masih Kenakan Seragam Sekolah
• FOTO-FOTO Hasil Penyergapan Pasukan TNI AL di Perairan Jambi, 4,7 Juta Rokok
Jenazah siswa SMA kelas XI itu dibawa menuju pemakaman.
Ada hal janggal dilakukan siswa SMA di Tanjabtim sebelum gantung diri.
Informasi yang dihimpun Tribunjambi.com, siswa tersebut sempat curhat kepada orang tua pada malam sebelum kejadian, Rabu (11/12).
Pihak keluarga seakan masih tidak mempercayai kejadian yang dialami salah satu keluarganya tersebut.
Mengingat korban tidak menunjukan tanda-tanda yang aneh, meski dalam beberapa hari terakhir korban kerap murung dan susah tidur.
"Kalau wasiat atau pesan tidak ada tinggalkan korban. Hanya saja, beberapa hari terakhir memang almarhum sering murung dan susah tidur malam," ujar Bujang, paman korban.
Lebih lanjut, Bujang mengatakan pada Rabu malam Kamis, korban pulang ke rumah sekitar pukul 11.25 WIB.
Kondisi korban seperti biasa tidak ada perilaku yang aneh.

Orang tuanya sempat menawarkan makan.
"Memang malam tadi dio sempat cerito ke bapak mamaknya, kalo pelajaran di SMA terlalu berat dan dirinya merasa tidak kuat," bebernya.
Almarhum sendiri terbilang siswa baru di sekolah SMA negeri tersebut di bangku kelas XI SMA.
Sebelumnya, korban sempat belajar di pesantren dan sekolah aliyah di dekat rumahnya.