Membaca Strategi Erick Thohir Bersihkan Petinggi BUMN era Rini Soemarno, 'Sapu' Bisnis Sampingan
Kesembilan direksi BUMN tersebut tersangkut kasus korupsi yang ditangani KPK. Beberapa bahkan ditangkap dalam operasi tangkap tangan.
Membaca Strategi Erick Thohir Bersihkan Petinggi BUMN era Rini Soemarno, 'Sapu Bersih' Bisnis Sampingan
TRIBUNJAMBI.COM - 'Bersih-bersih' BUMN yang dilakukan Erick Thohir sudah dimulai.
Beberapa direktur BUMN diganti sebagai langkah menyehatkan perusahaan pelat merah itu.
Menteri BUMN Erick Thohir langsung tancap gas membenahi perusahaan-perusahaan negara, sejak dilantik pada 23 Oktober 2019 lalu.
• Erick Thohir Berani Pecat Dirut Garuda, Rizal Ramli Sindir Sri Mulyani dan Nadiem Makarim
• Kesalahan Fatal Fadli Zon Saat Pamer Foto Bareng Hasan Jr: Terkenal Karena Kebodohannya, Bikin Malu!
• Dor Dor Dor Penembakan di Bali Selasa Malam, Banyak Peluru Bersarang di Punggung I Ketut Tantra
Erick Thohir yang mantan Presiden Inter Milan ini melakukan berbagai perombakan, baik di dalam Kementerian BUMN, maupun perusahaan-perusahaan BUMN.
Teranyar, dalam kasus penyelunduran motor gede (moge) Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton, Erick memberhentikan empat direksi yang terlibat dalam penyelundupan barang mewah ilegal tersebut.
Tiga direksi lainnya yang terlibat, yaitu Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, dan Direktur Human Capital Heri Akhyar.
Kasus yang menimpa direksi Garuda ini mengingatkan pada pejabat tinggi BUMN lainnya di era Rini Soemarno.
Dirangkum Kompas.com, selain kasus yang terjadi pada Ari Askhara dan sejawatnya di Garuda, tercatat total ada sembilan direksi BUMN yang berurusan dengan hukum.

Keterlibatan empat direksi Garuda Indonesia dalam kasus penyelundupan, menambah daftar panjang petinggi BUMN era Rini Soemarno yang tersangkut masalah.
Kesembilan direksi BUMN tersebut tersangkut kasus korupsi yang ditangani KPK.
Beberapa bahkan ditangkap dalam operasi tangkap tangan.
Mereka adalah :
1. Dirut PT INTI Darman Mappangara
2. Dirut PT PLN Sofyan Basir
3. Dirut PT PAL Indonesia M Firmansyah Arifin
4. Dirut Jasindo Budi Tjahjono.
5. Dirut Perum Perindo Risyanto Suanda
6. Direktur Teknologi dan Produksi PT Krakatau Steel Wisnu Kuncoro
7. Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Andra Y Agussalam.
9. Dolly Pulungan Dirut PTPN III
10. I Kadek Kertha Laksana Direktur Pemasaran PTPN III.
11. Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara.
12. Direktur Teknik dan Layanan Garuda Iwan Joeniarto
13. Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Mohammad Iqbal
14. Direktur Human Capital Garuda Heri Akhyar.
Melebur bisnis sampingan
Langkah bersih-bersih Erick Thohir yang lain yaitu melebur bisnis sampingan BUMN.
Erick Thohir akan melebur bisnis-bisnis sampingan yang dimiliki oleh BUMN.
Hal tersebut menindaklanjuti temuan mengenai banyaknya BUMN yang memiliki anak dan cucu usaha yang berbeda dari bisnis inti.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mencontohkan, saat ini terdapat 85 hotel yang dimiliki oleh BUMN.
Namun, hotel tersebut bukan bagian dari BUMN perhotelan atau PT Hotel Indonesia Natour (Persero) (Inna Hotel Group).
"BUMN yang memiliki bisnis inti hotel ya Inna Hotel. Tapi tidak tahu, ternyata ada 85 hotel dimiliki BUMN," ucap Arya, Selasa (10/12/2019).
Nantinya, bisnis-bisnis di luar bisnis inti perusahaan pelat merah bakal dilebur sehingga perusahaan yang bersangkutan bisa kembali menjalankan bisnis sesuai dengan inti bisnis yang mereka miliki.
"Kami ingin buat semua kembali ke bisnis inti masing-masing. Itu tetap mekanisme bisnis," ujar dia.
Dirinya pun mencontohkan beberapa perseroan yang memiliki anak-cucu usaha perhotelan, seperti PT Pertamina (Persero) dan PT PANN Multi Finance (Persero).
PT PANN yang sempat disorot lantaran tak dikenal oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati diketahui membangun bisnis hotel untuk melancarkan arus kas perusahaan.

"Lalu PT PANN, punya hotel di Bandung, besar. Apakah menguntungkan? Kata mereka iya, 'Pak, itu bantu kami bayar gaji-gaji'," ujar dia.
Selain bisnis perhotelan, sasaran Kementerian BUMN berikutnya adalah bisnis logistik.
Pasalnya, selain PT Pos Indonesia, ternyata beberapa perusahaaan pelat merah lain yang menjalankan bisnis logistik seperti PT Pelindo (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero) juga disasar.
Bahkan, jumlah perusahaan logistik BUMN mencapai 30-an.
Selain itu, bisnis rumah sakit.
"Saya lagi hitung berapa rumah sakit kita punya. Itu bukan core-nya. Ini tantangan kami ke depan. Kami mulai ke core bisnis agar makin kuat," jelas Arya.
Dikompilasi dari artikel Kompas.com dengan judul "Duh, Sudah 13 Petinggi BUMN Era Rini Soemarno yang Tersandung Kasus" dan "Erick Thohir Akan Lebur Bisnis Sampingan BUMN, dari Hotel hingga Rumah Sakit"
• Harbolnas 12.12 - Promo Diskon hingga Cashback di JD.ID, Zalora & Ramayana
• Diskon Harga Mobil Akhir Tahun 2019, Toyota, Honda Suzuki dan Chevrolet, Ada yang Rp 80 Juta
• Promo Mobil Baru Jelang Akhir Tahun 2019 - Toyota, Honda, Suzuki, Chevrolet Diskon hingga Rp 80 Juta