Apa Sebenarnya Diet 10:14, Menurut Studi Ini Metode Paling Efektif Untuk Menurunkan Berat Badan
Diet puasa atau yang populer dengan istilah intermittent fasting diklaim sebagian pihak sebagai salah satu diet paling efektif untuk menurunkan berat
Menurut Allen, banyak orang makan berlebihan sebelum berpuasa.
Inilah yang membuat puasa intermitten tak akan memberi manfaat.
Selain itu, membatasi makan untuk jangka waktu tertentu juga sulit dipertahankan.
Riset yang diterbitkan dalam Jurnal JAMA Internal Medicine juga membuktikan, orang yang mencoba diet puasa ini lebih banyak yang menyerah daripasa mereka yang melakukan diet rendah kalori.
"Puasa intermiten membutuhkan komitmen tinggi dan rela melupakan makan yang biasa terjadi untuk acara sosial," kata Allen.
Riset yang sama juga menemukan kolesterol LDL tidak sehat telah meningkat secara signifikan setelah 12 bulan pada mereka yang melakukan puasa intermitten.
"LDL adalah 'kolesterol jahat' yang terkait dengan penyakit jantung. Kami prihatin dengan rencana diet apa pun yang meningkatkan LDL," kata Allen.
Manfaat puasa intermitten untuk pelari
Sama seperti rencana diet lainnya, diet dengan puasa intermiten tak cocok untuk semua orang.
"Wanita hamil, anak-anak, penderita diabetes, dan mereka yang memiliki kecenderungan makan tidak teratur harus menghindari puasa intermiten, kata Allen.
Namun, Fung mengatakan banyak atlet menggunakan pola diet puasa ini untuk meningkatkan kinerja jangka panjang.
"Olahraga dalam keadaan berpuasa memungkinkan kita untuk berlatih lebih keras dan pulih lebih cepat," ucapnya.
Ini terjadi karena perubahan hormonal puasa secara fisiologis.
Selama puasa, hormon noradrenalin (neurotransmitter yang terlibat dalam respons "fight or flight" dan tingkat simpatetik (di mana saraf otot dipertahankan terutama oleh impuls dari sistem saraf simpatik) meningkat.
Inilah yang memungkinkan lebih banyak energi dan kemampuan untuk berlatih lebih keras.
Apalagi, jumlah hormon pertumbuhan manusia meningkat sehingga pemulihan lebih cepat.
"Orang yang berolahraga secara teratur seperti pelari membutuhkan karbohidrat untuk bahan bakar, karena karbohidrat paling mudah dimetabolisme menjadi energi oleh tubuh," kata Allen.
Menurutnya, tubuh atlet membutuhkan bahan bakar reguler untuk melakukan yang terbaik.
"Kontrol gula darah, kesehatan mental (otak membutuhkan glukosa), dan tingkat energi semuanya dapat dipengaruhi secara negatif dengan puasa intermiten,” ucapnya.
Oleh karena itu, sebelum melakukan puasa intermitten alangkah baiknya kita berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli gizi atau orang yang profesional.
Diet terbaik yang bermanfaat untuk kita adalah pola diet yang benar-benar memberi manfaat untuk tubuh kita.
Jadi, jika melakukan puasa intermitten hanya membuat kita lemas dan mempengaruhi kinerja, sebaiknya kita tak melakukannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wajib Tahu, Manfaat dan Efek Negatif Diet Puasa"
Penulis : Ariska Puspita Anggraini
Editor : Lusia Kus Anna