Apa Sebenarnya Diet 10:14, Menurut Studi Ini Metode Paling Efektif Untuk Menurunkan Berat Badan
Diet puasa atau yang populer dengan istilah intermittent fasting diklaim sebagian pihak sebagai salah satu diet paling efektif untuk menurunkan berat
Namun, pada dua hari berikutnya kita melakukan puasa.
Puasa untuk menurunkan berat badan Segala jenis puasa intermiten akan memengaruhi cara tubuh bekerja.
Itu sebabnya puasa sering digunakan sebagai teknik penurunan berat badan.
"Pada dasarnya, Anda mengonsumsi lebih sedikit kalori, sehingga Anda menurunkan berat badan," kata ahli gizi Natalie Allen.
Jika kita mengikuti rencana puasa 16: 8, kata Allen, kita mungkin akan makan satu kali sehari, melewatkan sarapan dan makan malam.
Berdasarkan riset yang diterbitkan dalam Jurnal Translational Research, pola makan seperti ini sebenarnya dapat membantu kita menurunlam berat badan sebanyak tiga hingga delapan persen dari berat badan kita selama tiga hingga 24 minggu.
Riset yang sama membuktikan, kita bisa menurunkan empat hingga tujuh persen dari ukuran lingkar pinggang, yang berarti kita berpotensi menghilangkan lemak perut berbahaya yang menumpuk di sekitar bagian tengah tubuh.
Bahkan, riset dalam jurnal Obesity Reviews membuktikan puasa intermiten lebih rendah kemungkinannya untuk menyebabkan kehilangan otot daripada diet rendah kalori.
Manfaat puasa intermiten Pola diet ini memberi dampak positif pada tingkat insulin kita.
Menurut Fung, kadar insulin kita akan menurun ketika kita tidak makan atau berpuasa.
"Ini memungkinkan tubuh mulai menggunakan sebagian adangan energi yang tersimpan, termasuk glikogen dan lemak tubuh," ucapnya.
Ketika insulin turun hormon lain meningkat - termasuk noradrenalin dan hormon pertumbuhan manusia - yang bertanggung jawab atas peningkatan energi, kesejahteraan, dan kesehatan mental.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Physiology dan American Journal of Clinical Nutrition, perubahan hormon ini dapat meningkatkan laju metabolisme Asebesar 3,6 hingga 14 persen.
Berdasarkanr riset dalam American Journal of Physiology, berpuasa membuat sel-sel tubuh memulai proses perbaikan.
Efek samping puasa intermitten Puasa intermitten akan memberi manfaat maksimal jika kita melakukannya dengan tepat.