Apa Sebenarnya Diet 10:14, Menurut Studi Ini Metode Paling Efektif Untuk Menurunkan Berat Badan

Diet puasa atau yang populer dengan istilah intermittent fasting diklaim sebagian pihak sebagai salah satu diet paling efektif untuk menurunkan berat

Editor: rida

Hasil positif juga tidak hanya terlihat pada timbangan berat badan.

Menurut Taub, level kolesterol dan tekanan darah mereka juga membaik.

Penulis lainnya dari studi tersebut yang juga profesor di Salk Institute for Biological Studies, Satchidananda Panda mengaku terkejut bahwa perubahan kecil pada jendela waktu makan ternyata memberi manfaat yang sangat besar.

Timnas Indonesia U23 vs Vietnam, Final Sepak Bola SEA Games 2019 Malam Ini, Live Streaming RCTI

10 Foto Emilia Nova, Pelari Indondesia Cedera Tapi Sumbang Medali Emas Ke-70 di SEA Games 2019

5 Tips Agar Kamu Lolos SNMPTN, Cara Terakhir yang Terpenting dan Gak Boleh Lewat Ya!

ICW Sebut Jokowi Buang Badan, Pilih ke SMK Ketimbang Hadiri Acara di KPK Peringati Hari Anti Korupsi

"Ketika memasuki fase puasa, tubuh akan mulai menguras cadangan glukosa dalam tubuh dan mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi kita. Ini membuat kita, katakanlah, memasuki ketosis tingkat rendah," katanya.

Wajib Tahu, Manfaat dan Efek Negatif Diet Puasa

Diet puasa intermiten termasuk pola makan untuk menurunkan berat badan yang masih populer.

Pola diet ini bukan mengatur apa yang kita makan seperti pola diet lainnya tetapi membatasi kapan waktu yang tepat untuk makan.

“Pada dasarnya puasa intermiten berarti kita hanya mengonsumsi air putih selama periode puasa, tetapi banyak varian memperbolehkan herbal, teh hijau dan kopi, tanpa gula atau pemanis,” kata Jason Fung, diet.

Tetapi, ada banyak metode berbeda untuk puasa intermiten, dan penelitian masih dilakukan untuk mengetahui metode apa yang paling efektif.

Secara umum, puasa intermiten mengacu pada periode puasa yang berlangsung kurang dari 24 jam tetapi dilakukan lebih sering, dari harian ke mingguan.

“Rejimen yang paling populer adalah 16: 8, puasa 16 jam lalu memiliki waktu makan delapan jam — katakanlah, jam 11 pagi sampai 7 malam — dan Anda dapat melakukannya hampir setiap hari dalam seminggu,” kata Fung.

Pola populer lainnya adalah berpuasa di bawah 24 jam, misalnya berpuasa mulai dari jam makan malam hingga ke makan malam berikutnya.

Jadi, ini kadang-kadang disebut satu kali makan sehari.

Pola diet ini bisa dilakukan dua atau tiga kali per minggu, tetapi sebagian orang melakukannya setiap hari.

Lalu, ada metode puasa atau 5: 2, di mana kita makan secara normal selama lima hari dalam seminggu dengan jumlah kalori dikurangi hingga 25 persen dari asupan normal.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved