Siapa Sebenarnya Airlangga Hartarto? Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Golkar 2019-2024
Aklamasi terjadi setelah 558 pemilik suara menerima laporan pertanggungjawaban dan mendukung penuh Airlangga untuk memimpin Partai Golkar
lihat foto
Siapa Sebenarnya Airlangga Hartarto? Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Golkar 2019-2024
TRIBUNJAMBI.COM - Dalam rapat tadi malam, Airlangga Hartarto terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024.
Airlangga Hartarto terpilih secara aklamasi dalam Forum Musyawarah Nasional Partai Golkar.
Aklamasi terjadi setelah 558 pemilik suara menerima laporan pertanggungjawaban dan mendukung penuh Airlangga untuk memimpin Partai Golkar periode 2019-2024.
Sosok Airlangga Hartarto ini sangat menarik dan memiliki cerita unik.
• Ucapan Pedas Rocky Gerung yang Dinilai Menghina Presiden Jokowi hingga Trending Topic di Twiter
• Bongkar Taktik Keluarga Jokowi Ramai Nyalon Kepala Daerah, Pengamat Politik UI Beber Konstelasi
• Erick Thohir dan Sandiaga Uno Bongkar Masa Lalu di Mata Najwa, Ini Sebenarnya Kisah Persahabatan
Siapa sebenarnya Airlangga Hartarto?
Airlangga Hartarto lahir di Surabaya, Jawa Timur, 1 Oktober 1962.'
Saat ini dia menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia periode 2019-2024 pada Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo-K.H Mar'uf Amin.
Sebelumnya, Airlangga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin pada perombakan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sama seperti sang ayah, Airlangga Hartarto merupakan insinyur.
Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2006-2009, Ketua Dewan Insinyur PII 2009-2012.
Selain itu Airlangga adalah anggota Majelis Wali Amanah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta s.d. 2012 dan menjadi pemrakarsa Herman Johannes Award, suatu penghargaan bagi inovasi teknologi saat ia menjabat Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM (KATGAMA) pada 2003.
Airlangga menikah dengan Yanti K Isfandiary dan memiliki anak: Adanti, Ravindra, Audi, Dines, Bianda, Latascha, Maisara dan Natalie.
Dalam sebuah media, Airlangga mengungkapkan ia mengagumi ajaran Mahatma Gandhi menyangkut tujuh hal yang harus dihindari, yakni kaya tanpa bekerja, kesenangan tanpa kesadaran, pengetahuan tanpa karakter, bisnis tanpa moral, ilmu tanpa kemanusiaan, penghargaan tanpa pengorbanan, dan politik tanpa prinsip.
Airlangga Hartarto menulis buku Strategi Clustering dalam Industrialisasi Indonesia (terbitan Andi Offset, Yogyakarta, 2004).
Airlangga adalah putra dari Ir. Hartarto yang pernah menjabat Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan Menteri Koordinator bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998)
