Pantai Cemara Jambi Jadi Persinggahan Migrasi Burung Gajahan Timur
Kawasan pantai cemara menjadi salah satu daerah persiggahan bagi ribuan burung yang melakukan migrasi setiap tahunnya.
Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Teguh Suprayitno
Pantai Cemara Jambi Jadi Persinggahan Migrasi Burung Gajahan Timur
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kawasan pantai cemara menjadi salah satu daerah persiggahan bagi ribuan burung yang melakukan migrasi setiap tahunnya. Karena itu, perlu perhatian khusus dari pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk menjaga ekosistem di pantai yang bersebelahan langsung dengan Taman Nasional Berbak-Sembilang.
Namun, rencana pemerintah untuk menjadikan kawasan ini sebagai wisata khusus perlu dilakukan pengkajian lebih matang, hal ini disampaikan David Li, Researcher Sungai Buloh Weland Reserve (SBWR) Singapura saat menyampaikan wetland reserve manajement pada lokakarya di BKSDA Jambi, Kamis (5/12/2019).
David Li mencontohkan kasus di Bukit Timah Singapura yang merupakan kawasan konservasi yang kemudian dibangun areal Jogging Track di sekitarnya. Meski kemudian ramai dikunjungi namun, justru tidak efektif.
• Sabang Raya Motor Show 2019 Akan Pamerkan Semua Motor Yamaha, Catat Tanggalnya
• Kota Jambi Mencari Pemain Terbaik untuk Gubernur Cup 2020
• Renah Pemetik Sering Jadi Jualan Politik, Tiga Desa di Kerinci Terisolir Akibat Jalan Rusak
"Sekarang ramai dikunjungi untuk joging malah kurang menghargai wild life di sana. Dan ini sulit dirubah karena berlangsung sudah lama," katanya.
Apa lagi Pantai Cemara merupakan kawasan penting perannya sebagai daerah persinggahan burung migrasi dari berbagai belahan dunia. Sekitar 20.000 ribu burung dari puluhan spesies mampir di Pantai Cemara dalam perjalan migrasi setiap tahunnya.
Beberapa jenis burung yang mulai terancam punah satu diantaranya adalah jenis burung Gajahan Timur yang sering dijumpai mampir di kawasan Patai Cemara.
Untuk itu pengelolahan habitata persingahan burung migrasi ini harus benar-benar dikaji dengan matang, termasuk jika akan dikembangkan sebagai kawasan wisata khusus.
"Persiapan matang sangat menentukan, jangan sampai tujuan tercapai tapi gol besar yang diharapkan justru tidak tercapai," ujarnya.
Persoalan yang juga harus di perhatikan di kawasan Pantai Cemara adalah ancaman abrasi, untuk mencegah kerusakan di kawasan pantai dari abrasi bukan lah hal mudah dan butuh biaya yang besar.
"Di Sungai Buloh kami mengeluarkan biaya yang besar dengan berbagai cara. Upaya pencegahan mungkin bisa dilakukan di Pantai Cemara degan memperbanyak menanam bakau," ujarnya.
"Dan akan sangat bagus jika potensi Pantai Cemara didorong ketingkat nasional hingga internasional sehingga mengundang perhatian banyak pihak untuk ke sana, ini yang pernah kami lakukan di sungai Buloh sebelum ini," pungkas David Li. (Dedy Nurdin)