Kades Perempuan di Muarojambi, Selisih 1 Angka Guru Honorer Dilantik jadi Kades

Dewi Kurniawati, guru honorer di Desa Puding, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, dilantik Bupati Muarojambi,

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Fifi Suryani
Tribunjambi/Samsul Bahri
Dewi Kurniawati bersama suami dan anaknya usai dilantik menjadi Kepala Desa Puding, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, Kamis (28/11). 

TRIBUNJAMBI.COM, MUAROJAMBI - Dewi Kurniawati, guru honorer di Desa Puding, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, dilantik Bupati Muarojambi, Masnah Busro, sebagai Kepala Desa Puding., usai terpilih dalam pemilihan Kades pada November 2019 lalu.

Menyalurkan idenya, menjadi alasan perempuan yang sudah belasan tahun menjadi guru honorer ini mencalonkan diri sebagai kades. Didukung suami dan keluarga, Dewi akhirnya bulat mencalonkan diri.

"Bukannya jenuh menjadi guru, tapi ada ide-ide yang ingin saya salurkan," sebut Dewi, yang sudah 12 tahun menjadi guru honor di Desa Puding.

Ia menceritakan, profesi menjadi seorang guru ia jalani sejak 2007 lalu hingga ia mencalonkan diri menjadi kepala desa dalam Pilkades November lalu.

Istri dari Antori ini mengaku keputusannya untuk menjadi kepala desa juga mendapat dukungan dari keluarga dan suaminya.

"Awalnya itu di SMP jadi guru honorer, kemudian ke SMK di dekat rumah juga. Jadi memang ada keinginan untuk menjadi kepala desa. Saya ngobrol lah dengan suami, minta tanggapan dan alhamdulillah suami mendukung, keluarga juga mendukung," bebernya.

Ia menyebutkan banyak dorongan dari dirinya untuk menjadi seorang kepala desa.

Dewi menyebutkan ada banyak ide-ide perubahan yang ingin ia salurkan namun Ia bingung untuk menyalurkan ide perubahan besar yang di milikinya.

"Bukan jenuh jadi guru dengan status honorer, tapi ada ide yang kadang-kadang ide ini mau dibawa ke mana, disalurkan ke mana. Kalau di bawah agak susah, makanya saya coba untuk calonkan diri jadi kepala desa," terangnya.

Selisih 1 angka
Dewi Kurniati merupakan satu-satunya calon perempuan di Desa Puding. Ia mengalahkan empat calon kepala desa lainnya dengan perolehan suara sebanyak 200 suara.

"Jadi, ada lima calon, saya satu-satunya dan alhamdulillah dapat perolehan 200 suara dari 576 daftar pemilih tetap," sebut Dewi, menceritakan saat proses pemilihan November 2019 lalu.

Dirinya tidak menyangka masyarakat Desa Puding memberikan amanah kepada dirinya untuk menjadi seorang pemimpin desa.
Terlebih lagi dalam penghitungan surat suara, dirinya hanya selisih satu angka suara dari calon kepala desa lainnya.

"Waktu penghitungan itu bukan deg-degan lagi, tapi kek mana ya rasa jantung mau copot. Namanya kompetisi pemilihan ada yang kalah dan menang dan siap kalah. Tapi ini dengan angka suara segitu, deg-degannya luar biasa," ungkap Dewi, ibu satu orang anak ini.

"Apalagi ini hasilnya selisih satu dari yang di bawah saya. Saya dapat 200 suara, sedangkan yang di bawah saya itu 199 suara," tuturnya menambahkan.

Menurutnya, ada pesan khusus ketika dirinya dinyatakan sah sebagai Kepala Desa Puding. Pesan khusus tersebut kata dia, disampaikan suaminya agar sang istri menjaga amanah yang diberikan masyarakat Desa Puding.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved