Advertorial
Yayasan Setara Jambi Launching Jaladisbunak, Aplikasi Android Percepatan Penerbitan STDB di Jambi
Jaladisbunak, aplikasi berbasis android untuk membantu percepatan penerbitan STDB di Provinsi Jambi.
BEKERJA SAMA dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Yayasan Setara Jambi memperkenalkan aplikasi berbasis android yang bernama Jaladisbunak.
Launching Jaladisbunak dilakukan bertepatan dengan acara pembukaan Training of Trainers ISPO dan RSPO petani swadaya, di Hotel Abadi, Selasa (26/11).
Acara tersebut dihadiri Direktur PPHP Dirjenbun Kementan RI, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, perwakilan Dinas Perkebunan Kabupaten dan 65 anggota FASDA dan penyuluh dari 5 kabupaten
Aplikasi JALADISBUNAK ini diciptakan bertujuan untuk membantu percepatan penerbitan STDB ( Surat Tanda Daftar Budidaya) yang diwajibkan oleh pemerintah melalui Permentan RI Nomor 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Izin Usaha Perkebunan.

"Beberapa penjelasan peraturan ini menegaskan bahwa STDB merupakan Surat Tanda Daftar yang harus dimiliki oleh petani, jika Surat Hak Milik (SHM) merupakan surat legalitas atas lahan/tanah milik petani dan STDB merupakan surat legalitas atas kebun/tanaman di atas lahan tersebut," kata Prawiko Eriyadi yang merupakan Tim IT Yayasan Setara Jambi.
STDB ini dikeluarkan sebagai upaya pembangunan satu data perkebunan, dan saat ini STDB mulai diimpelementasikan pada perkebunan kelapa sawit.
"Karena menjadi bagian dari legalitas yang diwajibkan oleh pemerintah, maka standar sawit berkelanjutan pun menjadikan dokumen ini sebagai syarat yang harus dipenuhi oleh seluruh petani kelapa sawit yang ada di Indonesia. Dan saat ini, Jambi menjadi salah satu daerah yang merintis percepatan penerbitan STDB, khususnya bagi petani swadaya," tutur Prawiko.
Jambi juga menjadi wilayah prioritas program rintisan ISPO petani swadaya dan pelaksanaan PSR (Peremajaan Sawit Rakyat).
Jambi juga merupakan provinsi ke dua yang mendapatkan sertifikasi RSPO di Indonesia, dipastikan bahwa semua program pemberdayaan petani swadaya ini membutuhkan SDTB sebagai syarat dalam pelaksanaannya.

"Oleh karena itu, Yayasan Setara berupaya mendukung pemerintah dalam proses percepatan penerbitan STDB di Provinsi Jambi dengan cara sosialisasi kepada petani, membantu petani khususnya divwilayah kerja program dalam menyiapkan dokumen pengajuan pendaftaran STDB," tambahnya.
Selain itu, Yayasan Setara membangun aplikasi penerbitan STDB berbasis android yang berisi fitur pendataan petani sesuai dengan format data STDB.
"Dengan menggunakan android, tim (bisa penyuluh, bisa ketua kelompok bahkan bisa juga petani) dapat melakukan pendataan petani dan kebunnya di lapangan, lalu data tersimpan di server, staf dinas yang bertugas pada proses penerbitan dapat mengolah data lapangan menjadi STDB, Kebutuhan dan proses berbasis tekhnologi ini telah disesuaikan dengan format data STDB," jelas Prawiko dalam penyampaiannya kemarin.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Ir Agus Rizal MM, mengatakan sebagai awal, atau tepatnya sebagai percontohan, aplikasi ini dibuat dan akan digunakan di Kabupaten Tanjung-Jabung Barat melalui Dinas Perkebunan dan Dinas Pelayanan Satu Pintu.
"Dan masih membuka ruang dan masukan, tentu tidak menutup kemungkinan bagi kabupaten-kabupaten lain untuk turut serta menggunakan aplikasi serupa," ucapnya.
"Semoga dengan JALADISBUNAK ini akan membantu pihak pemerintah dalam percepatan penerbitan STDB khususnya bagi petani swadaya, " harap Agus Rizal.