Aksi KKB Papua
Sumber Dana KKB Papua Akhirnya Terbongkar untuk Beli Senjata, Ini Langkah Kapolda ke Kepala Kampung
Sumber dana yang didapatkan KKB Papua selama ini untuk membeli senjata dan amunisi untuk melawan anggota TNI dan Kepolisian Republik Indonesia.
Sumber Dana KKB Papua Akhirnya Terbongkar untuk Beli Senjata, Ini Langkah Kapolda ke Kepala Kampung
TRIBUNJAMBI.COM - Sumber kucuran dana Kelompok Kriminal Bersenjata atau dikenal KKB Papua kini mulai terbongkar.
Sumber dana yang didapatkan KKB Papua selama ini untuk membeli senjata dan amunisi untuk melawan anggota TNI dan Kepolisian Republik Indonesia.
Baru-baru ini, dugaan sumber dana KKB Papua diungkap langsung oleh Kapolda Papua, Paulus Waterpauw.
Menurut Kapolda Papua, Paulus Waterpauw sumber dana yang digunakan KKB Papua adalah sumbangan dari kepala Kampung.
Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kapolda Papua: Kepala Kampung Jangan Beri Dana ke KKB', Paulus Waterpauw mengimbau kepada kepala kampung untuk tidak memberikan bantuan dana kepada KKB Papua.
Menurut Paulus Waterapauw, selama ini diduga kelompok bersenjata ini meminta dana kepada kepala kampung.
Dana tersebut kemudian digunakan untuk membeli senjata api dan amunisi.
• Lucinta Luna Disebut Bencong Halu, Gebby Vesta Murka hingga Pamerkan Paspor Asli Muhammad Fatah
• Tukul Arwana Tertangkap Basah ke Rumah Wanita Lain, Meggy Diaz Ngamuk, Sudah Pindah ke Lain Hati?
• Istana Akhirnya Bereaksi Saat Fadli Zon Cibir Lipstik 7 Stafsus Milenial Jokowi Hanya Pencitraan
• Langkah Susi Pudjiastuti Bila Jadi Bos BUMN Perum Perindo, Cukong-cukong Besar Kalang Kabut?
"Apapun alasannya, saya tekankan kepada kepala kampung tidak memberikan dana sedikitpun kepada kelompok-kelompok tersebut," kata Paulus, Jumat (22/11/2019) malam.
Paulus mengingatkan, apabila ada kepala kampung yang terbukti memberikan bantuan dana kepada KKB, maka akan ditindak tegas.
Mengingat, selama ini kelompok bersenjata tersebut kerap melakukan aksi teror penembakan maupun pembunuhan, baik terhadap aparat keamanan maupun warga sipil di pedalaman Papua.
"Kami akan tindak tegas kepala kampung yang terbukti berikan dana kepada KKB Papua," ujar Paulus.
Diberitakan sebelumnya, TNI juga sempat membongkar dugaan sumber senjata yang dipakai oleh KKB Papua
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ini Beberapa Dugaan Sumber Senjata Kelompok Separatis Papua', Aidi menyebut sumber senjata dan amunisi yang dimiliki KKB Papua berasal dari berbagai pihak.
Menurut Aidi, beberapa bulan lalu berhasil ditangkap warga Polandia di Wamena yang sedang bertransaksi amunisi dengan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Barang bukti yang berhasil diamakan saat itu berupa ratusan amusi.
Namun, diduga sudah banyak yang lolos, sebelum ditangkap.
"Kemungkinan sudah lolos ribuan butir yang lain sebelum tertangkap," kata Aidi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/7/2019).
Selain itu, garis perbatasan negara yang sangat luas dan garis pantai Papua yang demikian panjang dan tidak mungkin bisa dijaga selama 24 jam, dinilai memungkinkan menjadi peluang pasokan amunisi dari luar.
Menurut Aidi, pasca kerusuhan Ambon dan Poso juga menjadi salah satu faktor tersebar senjata dan amunisi ke KKB Papua.
Sebab, dari tangan perusuh di lokasi tersebut, belum semuanya berhasil ditarik kembali ke negara.
"Kemungkinan sebagian besar disusupkan masuk ke Papua," tutur Aidi.
Tak hanya itu, terjadinya konflik di beberapa negara tetangga seperti Filipina juga menjadi peluang sumber pasokan amunisi dan senjata masuk ke Papua.
Selain itu, dalam beberapa kali penyerangan Pos TNI-Polri, anggota kelompok separatis berhasil merampas senjata dan amunisi dari tangan aparat keamanan.

Aidi juga menyebutkan, ada dugaan keterlibatan tokoh-tokoh Papua tertentu yang mendukung KKB Papua.
Salah satu indikasinya, beberapa tokoh Papua diam dan tidak bereaksi ketika kelompok separatis melaksanakan serangkaian tindakan kekerasan, pembantaian, penyerangan, pemerkosaan dan lain-lain.
Namun, saat negara bertindak mengerahkan aparat keamanan TNI-Polri, mereka ramai-ramai melancarkan protes, mengkritik, memaki, memfitnah bahkan meminta TNI-Polri ditarik dari Nduga.
"Jadi bukan tidak mungkin para tokoh Papua tertentu berada di balik pergerakan KKB Papua di hutan," kata Aidi.
TNI dan Polri sergap petinggi KKB Papua
Di sisi lain, TNI dan Polri berhasil menyergap KKB Papua bernama Iris Murib menjelang HUT OPM
Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Pimpinan KKB Ditangkap Saat Cari Amunisi untuk HUT OPM di Papua', Iris Murib ditangkap pada Kamis (21/11/2019) di Kali Pindah-pindah, Jalan Trans Timika-Nabire, Distrik Iwaka.

Dia ditangkap sekitar pukul 14.21 WIT.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, penangkapan Iris Murib dilakukan oleh Tim Khusus Polda Papua dan Satgas Nemangkawi.
Saat akan ditangkap, Iris Murib sempat melakukan perlawanan.
Dedengkot KKB Papua Iris Murib yang Serang Polsek Sinak dan Tewaskan 3 Polisi Diciduk saat Turun ke Mimika. Dedengkot KKB Iris Murib ditangkap Kamis (21/11/2019) (Facebook)
Menurut Paulus, dalam penangkapan itu Iris Murib terpaksa ditembak, supaya tidak melawan dan melarikan diri.
"Sekarang sudah di RS Bhayangkara Jayapura guna menjalani perawatan," kata Paulus.
Menurut Paulus, polisi sudah lama mengikuti gerak-gerik Iris Murib.
Paulus Waterpauw mengatakan, Iris Murib ditangkap saat sedang mempersiapkan aksi menjelang ulang tahun Organisasi Papua Merdeka ( OPM) pada 1 Desember 2019.
Menurut Paulus, Iris Murib ditangkap saat mencari amunisi terkait rencana aksi 1 Desember 2019 tersebut.
Selain itu, Iris Murib diketahui akan bergabung dengan KKB lainnya yang menuju Tembagapura, baik dari Intan Jaya, Sugapa, dan lainnya.
"Prinsipnya, yang bersangkutan di Timika dan akan bergabung ke Tembagapura bersama kelompok-kelompok lain dan melakukan aksi pada 1 Desember nanti," ujar Paulus.
Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Profil Iris Murib, Pimpinan KKB yang Dikenal Sadis dengan Catatan Hitam', Paulus Waterpauw menyebut Iris Murib dan kelompoknya tergolong sadis dalam melakukan aksinya.
Terlebih lagi, Iris Murib memiliki karakter keras dan bertindak sebagai eksekutor.
Paulus menceritakan beberapa riwayat kelam mengenai Iris Murib.
Pada 2014 lalu, kelompok yang dipimpin Iris Murib menembak dua personel kepolisian di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
Serangan itu menyebabkan Aipda Tomson Siahaan dan Bripda Ari Aprianto gugur.
"Ketika itu, personel kepolisian melakukan bersih-bersih dalam rangka perayaan ibadah Natal di gereja, kemudian diserang," kata Paulus saat ditemui pada Jumat (22/11/2019) malam.
Kemudian, pada 2015, Iris Murib pernah melakukan penyerangan terhadap Polsek Sinak.
Penyerangan itu lagi-lagi menimbulkan korban jiwa.
Kelompok yang dipimpin Iris Murib menyebabkan tiga personel polisi gugur, dan seorang terluka.
Selain itu, Iris Murib juga merampas delapan pucuk senjata api dan amunisi.
"Saat itu, anggota (polisi) sedang istirahat, kemudian diserang," ujar Paulus.
Paulus mengapresiasi keberhasilan tim gabungan ini dalam menangkap Iris Murib, salah satu pimpinan KKB.
Kepolisian akan memberikan penghargaan kepada personel gabungan yang menangkapnya.
"Karena dia sudah lama kita cari, di mana dia cukup keras, sadis, dan keji," kata Paulus.
(Surya.co.id)