Kerap Berkata Kasar dan Mantan Napi, Ahok BTP Jadi Komut Pertamina Karena Dekat dengan Jokowi?
Sejumlah politisi menduga terpilihnya Ahok diduga adanya hubungan khusus dengan istana, terlebih jejak rekam mantan Wakil Gubernur Jakarta ini
Kerap Berkata Kasar dan Mantan Napi, Ahok BTP Jadi Komut Pertamina Karena Dekat dengan Jokowi?
TRIBUNJAMBI.COM - Terpilihnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) memunculkan pro kontra.
Sejumlah politisi menduga terpilihnya Ahok diduga adanya hubungan khusus dengan istana, terlebih jejak rekam mantan Wakil Gubernur Jakarta ini mempunyai kedekatan khusus dengan Presiden Joko Widodo.

Kedekatan dengan Jokowi
Salah satu yang menduga hal itu adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Fadli menilai, penunjukan Ahok yang pernah menjadi terpidana kasus penistaan agama bukan karena prestasi atau kemampuannya, melainkan karena faktor pertemanan dengan Jokowi.
"Jadi saya kira mungkin itu refleksi kedalaman hubungan Pak Jokowi dengan Ahok sebagai teman sejati atau teman politik," kata Fadli.
Dijadikannya Ahok sebagai Komut Pertamina juga dapat memunculkan penolakan dari orang-orang yang tidak menyukai Ahok.
• Doa Cepat Dapat Jodoh, Salat Istikharah Jika Bimbang, Bingung Pilih Pasangan Calon Istri atau Suami
• Harga Motor Bekas Honda NSR 150 Series Capai Rp 85 Juta, Ada yang Punya Harta Karun Ini?
"Itu menimbulkan tokoh-tokoh, orang-orang dan masyarakat yang selama ini kontra terhadap Ahok menjadi tidak suka," ujar Fadli.
Menurut dia, masih banyak orang lain yang lebih kompeten mengisi posisi Ahok tersebut.
"Kalau saya menilai, kayak enggak ada orang lain aja gitu, apa sih hebatnya? Menurut saya sih biasa-biasa saja," papar Fadli.
"Kan seharusnya mencari orang profesional, memangnya dia ahli minyak? Dia kan bukan ahli minyak. Hebatnya apa dia di Pertamina," lanjutnya.
Dipertanyakan Rizal Ramli
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli juga mengeluarkan pernyataannya atas terpilihnya Ahok sebagai Komut PT Pertamina.
Menurut dia, masuknya Ahok sebagai pejabat perusahaan BUMN hanya akan menambah masalah baru.