Lubang PETI Maut di Sarolangun

Petaka Lubang Jarum PETI di Jambi, Ingat Puluhan Orang Tewas di Dalam Tanah?

Lubang galian di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, itu ternyata berada di bawah sebuah sungai. Terjadi kebocoran.

Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Muzakkir
Ilustrasi Proses evakuasi di lubang jarum di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Selasa (4/8/2018) siang. 

Petaka Lubang Jarum PETI di Jambi, Puluhan Orang Tewas di Dalam Tanah

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Peristiwa tiga orang tewas di lubang jarum PETI di Sarolangun, mengingatkan akan peristiwa setahun lalu.

Kala itu bulan Agustus 2018, tujuh penambang emas di Kabupaten Merangin terjebak di dalam lubang galian yang berada 50 meter di bawah permukaan tanah, Minggu (2/9).

Peristiwa ini membuat geger Jambi, karena pencari emas dengan sistem lubang jarum ilegal ini mengali lubang penambangan emas tanpa izin ( PETI) hingga kedalaman sekira 50 meter.

Lubang galian di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, itu ternyata berada di bawah sebuah sungai.

BREAKING NEWS 3 Warga Batang Asai Sarolangun Tewas di Lubang PETI, Ada Runtuhan Tanah

Ramalan 12 Shio di Tahun Tikus Logam 2020 (Bag-1)

Ramalan 12 Shio di Tahun Tikus Logam 2020 (Bag-2)

Selama beberapa hari setelah kejadian, nasib tujuh orang itu tak diketahui nasib para penambang.

Peristiwa lainny pada Oktober 2016.

Saat itu, 11 penambang emas yang terkubur di PETI lubang jarum, lokasinya juga berada di Desa Simpang Parit.

Ada kebocoran lubang tambang.

Akibat kebocoran tersebut, air sungai masuk ke dalam lubang.
Pasalnya lokasi sungai dan lubang tambang terbilang dekat.

"Mereka menggali di bawah Sungai Batang Merangin," kata Nixon.

Diduga, air masuk dan mereka tidak bisa menyelamatkan diri.

Pada musibah Oktober 2016, kematian belasan pekerja PETI juga karena air sungai merembes masuk ke lubang tambang.

Lokasi kejadian jauh dari permukiman warga.

Dari kota Bangko menuju pelabuhan sekitar tiga jam perjalanan.

Adapun dari pelabuhan ke lokasi waktu tempuhnya sekitar 40 menit.

Kepolisian yang mendapat laporan segera ke lokasi.

Kala itu, Kapolsek Sungai Manau, Iptu Nixon, mengatakan petugas berada di lokasi, namun tidak berbuat banyak.

Polsek Rantau Pandan, Koramil dan Camat Bathin III Ulu menggelar razia PETI lobang jarum di Dusun Senamat Ulu, namun pelaku PETI berhasil melarikan diri. Oleh aparat, seluruh perlengkapan PETI yang ditemukan di lokasi langsung dibakar, selasa (29/11)
Polsek Rantau Pandan, Koramil dan Camat Bathin III Ulu menggelar razia PETI lobang jarum di Dusun Senamat Ulu, namun pelaku PETI berhasil melarikan diri. Oleh aparat, seluruh perlengkapan PETI yang ditemukan di lokasi langsung dibakar, selasa (29/11) (TRIBUN JAMBI/AWANG AZHARI)

"Info sementara kedalaman lubang sekitar 48-50 meter," katanya.

Menurut polisi dari belasan orang penambang, sekitar tiga atau lima orang yang bisa menyelamatkan diri.

Menurut kapolsek, korban yang selamat sudah mendapatkan pertolongan, namun belum bisa dimintai keterangan.

"Kita juga belum dapat info pasti. Antara 12 atau 13 orang," kata Nixon.

Informasi yang dihimpun tribunjambi.com pada Minggu sore, ada 12 orang pekerja yang terjebak di lubang PETI sistem lubang jarum.

Warga sekitar mengatakan bahwa yang terjebak memang ada tujuh orang.

"Yang berhasil menyelamatkan diri ada lima orang dan yang terjebak tujuh orang," kata Habil, warga Merangin yang memperoleh informasi dari keluarganya di sana.

Menurut dia, sebagian besar pekerja yang tertimbun adalah warga pendatang dari Jawa.

"Sekarang polisi sudah ada yang di TKP. Kabarnya yang masih tertimbun itu dua warga Tanjung Mudo dan lima orang dari Jawa," kata Habil.

Informasi yang dia terima, lubang jarum tersebut mempunyai kedalaman sekitar 50 meter.

Butuh peralatan memadai

Untuk mengevakuasi korban, petugas butuh peralatan yang memadai. "Posisinya menyeberangi sungai. Jadi harus ada perahu dan alat memadai lainnya," imbuhnya.

Korban jiwa sudah banyak

Mengingatkan, korban meninggal akibat aktivitas PETI di Merangin sudah cukup banyak. Untuk kasus tewas dalam galian PETI lubang jarum, setidaknya ada tiga kasus dengan perisitiwa ini.

Peristiwa pertama, pada Oktober 2016. Sebanyak 11 orang tewas di tambang lubang jarum di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap.

Proses evakuasi di lubang jarum di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Selasa (4/8/2018) siang.
Proses evakuasi di lubang jarum di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Selasa (4/8/2018) siang. (Tribun Jambi/Muzakkir)

Proses evakuasi hingga 13 hari tak mampu mengeluarkan korban karena air sungai yang masuk ke lubang tak bisa dibendung. Akhirnya Pemkab Merangin resmi menghentikan proses evakuasi pada hari ke-13.

Peristiwa kedua, pada 2 Januari 2018. Dua orang warga Pasar Muara Siau tewas saat menambang emas sistem lubang jarum.

Diduga keduanya tewas karena kehabisan oksigen.

Petaka mulai terjadi saat genset yang mereka digunakan mendadak mati.

Akibatnya pasokan oksigen ke dalam lubang terhenti.

Arti Mimpi Bertemu Orang yang Sudah Meninggal, Benarkah Akan Segera Menyusul?

Menguak Tafsir Mimpi Dikejar Api, Benar Pertanda Buruk atau Bagus?

Ini Makna Mimpi Bercinta Sama Mantan Pacar, Rekan Kerja hingga Bos di Kantor, Pasti Pernah Alami Itu

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved