Berita Nasional
Kondisi Sebenarnya Veronica Tan saat Ahok Dipilih Jadi Komisaris Utama Pertamina
Veronica Tan Disibukkan Aktivitas Anak-anaknya saat Ahok Dipilih Jadi Komisaris Utama Pertamina
Dalam operet tersebut, Veronica ingin mengangkat nilai toleransi, solidaritas, dan semangat mewujudkan mimpi.
Semua itu disajikan dalam tari dan lagu Indonesia.
Veronica juga mengatakan, acara ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pada anak-anak rusun untuk berkreasi di bidang seni.
"Ingin membantu anak-anak juga mengekspresikan diri mereka, tentu lewat sebuah karya cerita, melatih disiplinnya mereka, sebagaimana mereka harus latihan," jelas Veronica dalam wawancara eksklusif bersama Kompas.com di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
Dari 400 anak yang mengikuti seleksi, Veronica memilih 200 anak dari tiga rusun berbeda, antara lain Rusun Pulogebang, Rawa Bebek, dan Daan Mogot.
"Iya kali ini kita ngambil dari tiga rusun yang berbeda, jadi memang kita lihat anak-anak memang bagus tampilannya, mereka udah bisa show, bisa bergaya bisa akting," ucap Veronica.
Setelah lolos audisi, anak-anak itu kemudian melakukan serangkaian latihan selama satu bulan dengan para pelatih profesional di bidang drama musikal.
Pro Kontra Ahok Jadi Petinggi Pertamina
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok disebut-sebut akan ditunjuk menjadi bos salah satu badan usaha milik negara (BUMN).
Mantan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Buya Syafii Maarif itu menilai Ahok cocok menduduki posisi pimpinan BUMN.
Hal itu disampaikan Buya Syafii Maarif seusai menghadiri silaturahim akademisi Yogyakarta bersama Menko Polhukam Mahfud MD, di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Jumat (15/11/2019) malam.
"Kan belum pasti (Ahok menjadi pimpinan salah satu BUMN). Saya rasa oke (Ahok menjadi pimpinan BUMN), kenapa tidak?" ucap Buya.
Ahok punya pengalaman memimpin
Buya Syafii Maarif menyampaikan bahwa Ahok mempunyai pengalaman dalam memimpin.
Ahok pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Buya menilai selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok cukup sukses menjalankan tugasnya.
Karenanya, Ahok tentu juga bisa menjalankan tugasnya memimpin BUMN.
"Ia pekerja keras dan lurus orangnya. Selama ditahan, dia banyak belajarlah, terutama dalam menjaga lidah ya," katanya.
Saat ditanya komentarnya mengenai adanya kelompok masyarakat yang tidak percaya dengan kemampuan Ahok jika memimpin BUMN, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini meminta hal itu tak perlu dipikirkan.
"Biarkan saja, enggak usah dengar. Pokok (Ahok) tunjukkan prestasi, kerja dengan baik. Saya rasa dia bisa memimpin, jadi gubernur bisa, apalagi membawa BUMN," pungkasnya.
Kata Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, kepastian posisi mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di pucuk pimpinan BUMN akan terjawab pada awal Desember.
"Awal Desember," kata Erick menjawab pertanyaan awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Saat ditanya BUMN sektor apa yang akan dipimpin Ahok, Erick kembali enggan menjawab.
Ia pun mengatakan, BUMN butuh dipimpin figur-figur yang profesional.
Ia pun meminta publik tak hanya fokus ke BUMN yang akan dipimpin Ahok karena akan ada figur-figur profesional lain yang juga akan memimpin BUMN.
"Begini, BUMN itu kan 142 BUMN. Tidak mungkin kalau kita tidak ramai-ramai membuat figur-figur yang positif untuk membantu. Kita jangan hanya fokus ke Pak Ahok, nanti ada dua wamen, komisaris utama yang lain juga kami kenalkan," kata dia.
Rizal Ramli Tak Setuju
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli tak setuju diangkatnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi BUMN.
Hal itu diungkapkan Rizal Ramli saat menjadi bintang tamu di acara Apa Kabar Indonesia Malam pada Sabtu (16/11/2019).
Rizal Ramli mengatakan, Ahok masih memiliki banyak kasus yang belum terselesaikan.
"Sebetulnya sih sederhana, Ahok punya banyak kasus keuangan," ujar Rizal Ramli dikutip Talk Show tv One pada Minggu (18/11/2019).
Lantas, Rizal Ramli membeberkan kasus-kasus yang belum ditangani tuntas oleh Ahok.
"Pembelian Rumah Sakit Sumber Waras, beli tanah Cingkareng dari DKI, kasus Trans Bus itu yang importer Tiongkok," ucapnya.
"Kasus-kasus itu menunjukkan dia tidak biasa dengan
• Ini 15 Ranperda yang Diusulkan dalam Propemperda Provinsi Jambi Tahun 2020
• Masuk Kamar Guru Pujaan Hatinya, Siswa SMK Ini Hunuskan Pisau ke Perut Korban, Dampak Cinta Ditolak
• Nikmati Shibuya Night di BW Luxury, Yuk Sambut Tahun Baru 2020 Berhadiah Mobil
Selain itu, Rizal Ramli menilai Ahok akan menjadi biang kerok dalam keributan baru.
Ia kemudian mengungkit kembali Pemilihan Daerah DKI Jakarta pada 2016 lalu.
"Yang kedua hari ini Indonesia juga sudah banyak masalah ya kan? Inget enggak bangsa kita hampir terpecah gara-gara Ahok pemilihan Gubernur, orang berantem," katanya.
Sehingga, Rizal Ramli menyayangkan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kok ciptakan Pak Jokowi ciptakan masalah baru gitu," tutur Rizal Ramli.
Pria 64 tahun tersebut kemudian mengungkapkan lagi alasannya mengapa tak setuju Ahok menjadi petinggi satu di antara BUMN.
Ahok dianggap tidak memiliki pengalaman dalam perusahaan.
"Nah yang kedua dia tidak punya saya ledek kelas Glodog
"Maksudnya itu ga punya pengalaman corporate yang bagus padahal masih banyak anak-anak muda yang bisa punya pengalaman eksekutif yang bagus termasuk temen-temen Tionghoa," katanya.
Kemudian, Rizal Ramli tak segan menyebut Ahok hanya memiliki modal keributan.
"Itu akan memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada Ahok yang modalnya keributan doang," ujarnya.
Lihat videonya sejak menit awal:
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: