Kisah Paspampres
Mulai dari Zaman Soeharto hingga Jokowi, Ini 4 Kisah Menegangkan Paspampres Melindungi Presiden
Mulai dari Zaman Soeharto hingga Jokowi, Ini 4 Kisah Menegangkan Paspampres Melindungi Presiden
Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Mulai dari Zaman Soeharto hingga Jokowi, Ini 4 Kisah Menegangkan Paspampres Melindungi Presiden
TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) bisa dikatakan merupakan satuan pilihan yang di ambil dari setiap matra TNI.
Bukan cuma asal pilih, menjadi Paspampres merupakan sosok prajurit terbaik untuk dipersiapkan melindungi presiden.
Mulai dari ancaman di dalam negeri hingga luar negeri, saat presiden melakukan kunjungan antar negara.
Lalu seperti apa saja ancaman dan kisah menegangkan Paspampres dari era Presiden Soeharto hingga Jokowi.
• Tangan Paspampres Gerak Cepat Tampar Pipi Pilot Heli yang Akan Ambil Tusuk Konde Ibu Tien, Pamali
• Taktik Paspampres Mengakali Presiden Awalnya Berhasil, Namun Akhirnya Ketahuan Juga
• Kisah Cinta Mayjen Maruli Simanjuntak, Danpaspampres dan Kemampuan Misterius Menembak Jitu
• Plak, Tamparan Paspampres ke Pipi Mayor Penerbang Heli, Detik-detik Tusuk Konde Ibu Tien Jatuh
Berikut kisahnya:
Paspampres Kawal Jokowi ke Afganistan
Mayjen (Mar) Suhartono menceritakan saat dirinya mengamankan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Kabul, Afghanistan.
Suhartono saat itu menjabat sebagai Komandan Paspampres. Saat itu kondisi Afghanistan sedang tak stabil. Suara dentuman bom di mana-mana.
Tentu kejadian ini sangat membahayakan Jokowi beserta rombongan.
"Bahkan sampai menjelang pesawat akan lepas landas dari Daka, Bangladesh, ke Kabul, Afganistan, masih ada serangan teror di Military University di Kabul," kata Suhartono.
Selama penerbangan, Suhartono terus berkoordinasi dengan Paspampres Afghanistan serta aparat keamanan di Kabul untuk mengetahui perkembangan situasi di negara tersebut.
• PRESIDEN Soeharto Ramal Tahun 2020 akan Terjadi Hal Ini: Sudah Diingatkan Sejak 1995, Terbukti
• Pengesahan APBD Sarolangun TA 2020 Tercepat, Bupati Cek Endra Apresiasi Legislatif, Segini Jumlahnya
"Dalam kondisi seperti ini, tugas Paspampres harus mampu mengamankan seorang Presiden dan Ibu Negara yang selalu mendampingi dalam kunjungan kenegaraan ini," ucap Suhartono.
Suhartono merasa lega akhirnya kunjungan Jokowi di tengah-tengah teror bom Afghanistan berjalan dengan aman dan lancar.
"Rasa syukur pada Allah atas selesainya tugas dalam rangka kunjungan kenegaraan Presiden RI di Kabul - Afganistan dengan aman dan lancar. Lega satu tugas selesai dilaksanakan," tutur Suhartono.

Paspampres Presiden Soeharto sempat bersitegang dengan pengawal Perdana Menteri Israel.
Mereka nyaris adu tembak. Insiden ini berawal saat Soeharto berkunjung ke New York, Amerika Serikat.
Saat itu Soeharto juga menjabat sebagai Ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Salah satu personel Paspampres saat itu adalah Sjafrie Sjamsoeddin.
PM Israel Yitzak Rabin ternyata ingin menyampaikan keinginannya untuk menemui Soeharto di hotelnya menginap.
Kemudian ia dan pengawalnya dari Mossad datang untuk bertemu Soeharto.
Namun cara mereka bertindak tidak mematuhi protokol keamanan dan terkesan arogan.
• SEDANG TAYANG Link Live Streaming Persiraja Vs Persik Kediri Semifinal Liga 2 2019, Tonton di Hp ya!
• DRAMATIS! Persita Tangerang Lolos Liga 1 Usai Taklukan Sriwijaya FC di Semifinal Liga 2 2019
Sehingga Rabin dan empat pengawalnya dicegat oleh paspampres Soeharto sebelum masuk lift.
Setelah mengutarakan niatnya, Rabin beserta para personel Mossad itu dikawal oleh Sjafrie menemui Soeharto.
Saat hendak memasuki lift terjadilah 'insiden kecil' yang cukup menegangkan.
Tiba-tiba para pengawal Rabin tidak mau satu lift dengan Sjafrie dan para personel Paspampres.
Mereka curiga pada Paspampres. Padahal sebelum masuk lift, Sjafrie dan personel Paspampres lainnya sudah dikenalkan dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB yang artinya mereka memang personel resmi pengamanan Presiden Soeharto.
Sempat adu mulut, pengawal Presiden Israel dengan arogannya menodongkan senjata Uzi ke perut Sjafrie yang tetap ngotot masuk dalam lift.
Namun kalah cepat dengan kegesitan tangan Sjafrie yang lebih dulu menempelkan moncong pistol ke perut tentara Israel itu.
Sambil menatap mata Sjafrie yang tangannya siap menarik pelatuk.
"Sorry I understand it" ujar pentolan Mossad itu sambil menurunkan arah senjatanya.
Bahkan PM Israel pun ikut cemas lantaran dua orang Paspampres lainnya juga sudah siap menumpahkan peluru.
Alhasil Yitzak Rabin rela menuruti prosedur pengamanan Paspampres dan menunggu 15 menit karena memang datang lebih awal dari jadwal diterima Pak Harto.

Presiden Soekarno sering mendapat serangan hingga pembunuhan.
Peran Paspampres sangat dibutuhkan saat ini.
Seperti dalam kejadian pelemparan granat di Sekolah Perguruan Cikini tahun 1957 dan Makassar tahun 1962.
Ledakan granat tiba-tiba muncul saat Soekarno dan rombongannya meninggalkan Perguruan Cikini (PerCik).
Lebih dari tiga granat dilemparkan ke arah Bung Karno. Beliau selamat dari kejadian itu berkat kesiap siagaan para Paspampres.
Kemudian saat di Makassar, 7 Januari 1962, Soekarno menghadiri Gedung Olahraga Mattoangin.
• 5 Fakta Kakek Dianiaya Cucunya, Pelaku Seorang Youtuber, Kakek Sedih Minta Sang Cucu Tak Dipenjara
• HANYA 90 Orang Tapi Paling Mematikan di Dunia: Pasukan Koopssusgab Siap Kirim Teroris ke Neraka
Saat melewati Jalan Cendrawasih, seseorang melemparkan granat tapi meleset, jatuh mengenai mobil lain.
Tak hanya itu saja, Paspampres juga mampu meloloskan Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Kruschev saat di Indonesia.
Saat itu Presiden Soekarno mendampingi saat Kruschev mengunjungi Bandung, Yogya, dan Bali.
Namun dalam perjalanan ke Jawa Barat, saat rombongan keduanya melintas di Jembatan Rajamandala, Cianjur, sekelompok anggota DI/TII menghadang.
Beruntung, pasukan pengawal presiden Tjakrabirawa (sekarang Paspampres) sigap meloloskan kedua pemimpin tersebut.

Sjafrie Sjamsoeddin juga mengawal Soeharto saat berkunjung ke Sarajevo, ibu kota Bosnia Herzegovina.
Kunjungan itu usai Soeharto bertemu dengan Presiden Kroasia Franjo Tudjman, di Zagreb pada tahun 1995.
Setelah berdebat, PBB mengizinkan Soeharto terbang ke Bosnia.
Presiden Soeharto langsung meminta formulir persyaratan kepada Sjafrie Sjamsoeddin.
• AKUI Diana Pungky Cantik Luar Biasa, Indra Brugman Tidak Berani Taksir: Karena Masalah Ini
• Disengat Ribuan Tawon, Siswa SD Tewas dan 3 Temannya Luka Berat, Ini Cara Beberapa Temannya Selamat
"Eh, Sjafrie, itu rompi kamu cangking (jinjing) saja," ujar Soeharto pada Sjafrie.
Pak Harto tetap menggunakan jas dan kopiah.
Suasana mencekam. Saat mendarat di Sarajevo, Sjafrie melihat senjata 12,7 mm mengikuti pesawat yang ditumpangi rombongan Presiden Soeharto.
Saat konflik, lapangan terbang itu dikuasai dua pihak.
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUNN JAMBI DI FACEBOOK: