Kesal Ustaz Abdul Somad (UAS) Ceramah di KPK, Agus Rahardjo: Pegawai yang Undang UAS Kita Panggil!

Padahal Pimpinan KPK Agus Rahardjo menginginkan setiap penceramah yang hadir merupakan penceramah yang dikenal inklusif atau terbuka

Editor: Tommy Kurniawan
ist
Kesal Ustaz Abdul Somad (UAS) Ceramah di KPK, Agus Rahardjo: Pegawai yang Undang UAS Kita Panggil! 

Sebelumnya juga muncul isu tentang adanya Geng Polisi Taliban dan Polisi India di KPK. Isu ini begitu massif fi media sosial. Meski begitu isu ini dibantah pimpinan KPK.

Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Dikutip dari Video Kompas TV, Ustaz Abdul Somad  menyampaikan datang memberikan tausiah kepada pegawai dan pimpinan tentang integritas penegak hukum terutama soal korupsi dari sudut pandang Islam.

"Temanya tentang integritas, bagaimana dalam Islam kita diajarkan sebesar biji sawi pun kecurangan akan dituntut di hadapan Allah SWT," ujar Abdul Somad usai memberikan tausiah sebelum meninggalkan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (19/11/2019).

Somad mengaku turut memberi dukungan moral terhadap seluruh elemen dalam lembaga antirasuah tersebut.

Menurut dia, apa yang telah dikerjakan KPK merupakan sesuai dengan ajaran dalam islam.

Dia mengatakan bahwa pegawai KPK mesti memiliki keyakinan dalam batin bahwa bekerja memberantas korupsi adalah sesuatu yang baik.

"Cegah orang dari perbuatan dosa maka itu adalah inti ajaran islam. Islam berani mengatakan tidak pada narkoba, tidak pada sogok, tidak pada risywah (rasuah) maka mesti ada kekuatan yang dalam batin kita, yaitu dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT," sebutnya.

Tak lupa, Abdul Somad juga memberi pesan kepada Pimpinan KPK baru periode 2019-2023.

Dia berharap para pimpinan baru bekerja sebagaimana yang diamanahkan demi kesejahteraan bagi masyarakat dengan terus memberantas korupsi.

"Mudah-mudahan siapa pun pemilik kebijakan yang diamanahkan Allah, penegak hukum siapa pun dia negeri kita akan tetap aman dan damai kalau dilaksanakan dengan penuh amanah dan amanah itu akan ditanya di hadapan Allah SWT. Mudah-mudahan siapa pun tetap orang yang takut kepada Tuhan," harapnya.

Abdul Somad menegaskan bahwa segala kebaikan yang diperbuat akan sia-sia jika tetap melanggar apa yang telah dilarang Allah.

"Tidak ada gunanya banyak ibadah kalau kita aniaya pada orang, kalau kita makan haram doa tidak dikabulkan Allah. Hanya terkait dengan hubungan kita dengan Allah SWT. Baik hablumminallah, baik hablumminannas," katanya.

Ceramah di Markas Angkatan Darat

Dalam postingan sebelumnya, Ustadz Abdul Somad terlihat juga mengisi tausif di Direktorat Keuangan Angkatan Darat, Markas Besar TNI pada Selasa (19/11/2019).

Kehadiran Ustadz Abdul Somad dalam instasi pemerintah itu resmi dibuktikannya lewat Surat Nomor B/998/X/2019.

Surat itu berisi permohonan menjadi penceramah dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW yang digfelar di Masjid Al Amanah Ditkuad, Jalan Dr Wahidin I Nomor 6, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (19/11/2019).

"Direktorat Keuangan Angkatan Darat. Peresmian Masjid Amanah Bersama Bpk Brigadir Jenderal TNI Temas," tulis Ustadz Abdul Somad melengkapi postingannya.

Serupa dengan postingannya ketika mengisi tausiah di KPK, statusnya diapresiasi warga net.

Mereka turut berdoa agar para penceramah lainnya kembali diberikan tempat untuk berdakwah seperti sebelumnya.

Ditolak Ceramah

Aksi penolakan ceramah kepada sejumlah ulama yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni (PA) 212 diketahui terjadi pasca gelmbang massa 212.

Sejumlah nama seperti Ustadz Felix Siau hingga Haikal Hassan atau Babe Haikal dilarang untuk mengisi tausih di kantor pemerintahan.

Tidak hanya dilarang, sejumlah organisasi massa pun melakukan aksi unjuk rasa ketika para penceramah berdakwah.

Seperti halnya anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) melakukan unjuk rasa menolak kehadiran Felix Siauw pada Kajian Bulanan di Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta.

Mereka menilai Pemprov DKI telah melakukan pembohongan publik karena tetap mempersilahkan Felix Siauw memberikan materi di kegiatan keagamaan di lingkungan Balai Kota.

Padahal secara resmi melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dengan tegas menginfokan pembatalan kegiatan tersebut.

"Pemprov DKI telah melakukan pembohongan publik, kamarin diberitakan tidak jadi datang ke pengajian, tapi ternyata tetap datang," ujar Ketua Banser Abdul Azis di Balai Kota, Rabu (26/6/2019).

Menurut pendemo, Felix Siauw tak patut menjadi pembicara sebab termasuk dalam tokoh HTI yang bertentangan dengan Pancasila.

"Kita tahu Felix Siauw itu adalah tokoh HTI yang jelas menolak Pancasila. Kita tidak menolak pengajiannya, tapi kita menolak kehadiran tokoh HTI di Balai Kota," kata Abdul Azis.

Dari pantauam Warta Kota, puluhan orang anggota Banser yang konvoi menggunakan motor dari arah Stasiun Gambir langsung memblokade pintu masuk Balai Kota DKI.

Pihak kepolisian, Satpol PP dan pengamanan dalam (Pamdal) yang berjaga di Balai Kota langsung menutup gerbang pintu masuk dan melakukan penjagaan.

Tak lama kemudian, Pemprov menerima lima anggota perwakilan Banser untuk melakukan diskusi. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved