Kisah Militer

DIKEJAR Sampai Mati, Begini Jika Kopassus, Kopaska & Denjaka Bersatu Lawan Perompak Ganas di Somalia

TRIBUNJAMBI.COM - Saat itu, atas permintaan Presiden maka satuan elite TNI dari dua matra pernah

Editor: ridwan
ist
Dikejar Sampai Mati! Begini Jika Kopassus, Kopaska, Denjaka Bersatu Lawan Perompak Ganas di Somalia 

Kapal itu membawa 20 anak buah kapal (ABK).

 

Baca: Sering Diintip saat Hubungan Intim & Sempat Ajak Istrinya Bercinta, Kakak Dendam dan Bunuh Adik Ipar

Baca: Hubungan Intim Siswi SMA dengan Pacar Terbongkar saat Razia HP di Sekolah, Orang Tua Sampai Syok

Baca: Jadwal lengkap Turnamen Indonesia Open 2019 di Babak Pertama, Selasa (16/7/2019), Minions Main Malam

Pembajakan terjadi saat MV Sinar Kudus berada di Perairan Somalia, tepatnya di sekitar 350 mil laut tenggara Oman.

Presiden SBY meminta agar segera mengambil langkah untuk melindungi WNI yang disandera dan membebaskan MV Sinar Kudus melalui berbagai opsi.

Saat itu dibentuklah Satgas Merah Putih.

Satuan tugas militer ini untuk menyelamatkan awak kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak, secara militer.

Baca: Video: Ini Foto Cantiknya Sandhyca Putrie, Pengawal Iriana Jokowi yang Masih Single di Usia 33 Tahun

Satgas melibatkan dua kapal fregat, yaitu KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dan KRI Yos Sudarso-353, satu kapal LPD KRI Banjarmasin-592 dan satu helikopter "Sea Riders" dan LCVP.

Personel yang dikerahkan terdiri atas pasukan khusus dariKopassus (Satuan 81/Penanggulangan Teror), Korps MarinirDenjaka dan Kopaska.

Tugas pokok dari Satgas Merah Putih adalah menyelamatkan 20 WNI, membawa kembali atau membebaskan kapal Sinar Kudus, bebas ke Indonesia atau melanjutkan pelayaran ke Eropa seperti rencana sebelum dibajak, dengan pengawalan TNI.

Baca: Sosok Wanita Cantik Mengaku Sebagai Istri Pablo Benua, begini Tanggapan dari keluarga Rey Utami

Antara negoisasi dan serangan

Pada 23 Maret 2011, melalui surat perintah Panglima TNI saat itu, Laksamana Mar Agus Suhartono, strategi diatur.

Helikopter Bolkow yang berpangkalan di KRI Yos Sudarso melakukan pengintaian pada 4 April 2011.

Sempat tercetus untuk melakukan operasi pada malam hari dengan memanfaatkan kegelapan malam.

Namun, keberhasilan fifty-fifty karena lokasi para ABK belum diketahui.

Baca: Ramalan Zodiak, Selasa 16 Juni 2019, Capricorn Jaga Pengeluaran, Sagitarius Jangan Terlalu Terlena

Satgas Muhibah yang melakukan pengintaian terus memberi laporan perkembangan.

Selain penyiapan operasi militer, pihak PT Samudera Indonesia juga melakukan negosiasi dengan para perompak, mengingat keselamatan ABK harus diutamakan.

Akhirnya, pada 30 April, PT Samudera Indonesia melakukan pembayaran kepada para perompak.

Namun, di tengah waktu itu, para perompak terjadi perselisihan.

Pembebasan kapal dan ABK menjadi kian tak pasti.

Baca: Nikita Mirzani Dilaporkan Kasus KDRT oleh Dipo Latief, Uya Kuya: Masa Laki-laki Dianiaya Perempuan

 

Ilustrasi Perompak Somalia
Ilustrasi Perompak Somalia (npr.org)

Ada kemungkinan setelah dibebaskan akan ada kelompok perompak lain yang menyandera.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved